SUMENEP, koranmadura.com – Diduga gara-gara kepala sekolahnya diganti, lebih seratus siswa SDN Ambunten Timur III, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur, kompak tidak masuk sekolah.
Hal itu terjadi sejak kemarin, Rabu, 5 Februari 2020 atau sehari setelah serah terima jabatan (sertijab) dari kepala sekolah lama kepada yang baru. Kemarin, dari total 184 siswa, yang masuk hanya 25 orang.
Sedangkan hari ini, Kamis, 6 Februari 2020, siswa yang masuk hanya sekitar 35 orang. Kelas V misalnya, dari total 29 siswa, hanya dua orang yang masuk sekolah.
Kepala SDN Ambunten Timur III, Ahmaniyah mengaku tidak tahu kenapa banyak siswa tidak masuk sekolah. “Kalau masalah kenapanya jangan tanyakan kepada saya. Saya tidak tahu juga, kenapa saya disambut seperti ini,” ujarnya.
Melihat kondisi seperti itu, ia mengaku antara kaget dan tidak. Sebab sebelumnya dia sudah tahu bahwa di sekolah yang baru dipimpinnya itu ada “keramaian”. Dia tidak menjelaskan lebih detail maksud “keramaian” itu.
“Cuma kagetnya, kenapa harus melibatkan siswa? Kalau begini, kan, siswa juga yang akan terganggu psikologisnya. Siswa itu, kan, mestinya belajar,” tambah dia.
Menurut Ahmaniyah, kalau memang ada pihak yang ingin mempertahankan kepala sekolah lama, harusnya disampaikan secara baik-baik. Tidak harus dengan cara yang berpotensi besar justru merugikan siswa.
“Kalau memang ada aspirasi harusnya disampaikan sesuai jalurnya. Kalau memang mau mempertahankan kepala sekolah yang lama, bukan seperti ini caranya,” tegasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)