SUMENEP, koranmadura.com – Hasil uji laboratorium terhadap sampel beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diduga mengandung unsur plastik yang sempat beredar di Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, beberapa waktu lalu telah keluar.
Baca: Diduga Palsu, Beras BPNT di Pajanangger Ditarik dari KPM
Hasil uji laboratorium terhadap beras tersebut telah disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat, 14 Februari 2020.
Kepala Dinsos Sumenep, Moh. Iksan menuturkan sampel beras itu sebelumnya disampaikan kepada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur untuk dilanjutkan kepada beberapa lembaga yang melakukan uji laboratorium.
“Hasil yang kami dapat ada tiga macam. Pertama, dari segi keamanan dan mutu pangan beras BPNT (diduga mengandung unsur plastik itu) memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi karena tidak terdeteksi mengandung unsur plastik,” tegasnya.
Kesimpulan kedua beras tersebut dipastikan tidak mengandung Aflatoksin. Dilansir dari Wikipedia, Aflatoksin merupakan segolongan senyawa toksik yang dikenal mematikan dan karsinogenik bagi manusia dan hewan.
Kemudian yang ketiga, sampel beras tersebut termasuk kategori kelas-mutu premium, sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 31 Tahun 2017.
“Ini hasil lab terhadap sampel beras diduga mengandung unsur plastik yang kami terima. Tidak saya kurangi atau tambah. Semoga bisa menjawab keresahan masyarakat terhadap beras yang ditengarai mengandung unsur plastik,” tegas Iksan. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)