BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangkalan, Madura, Jawa Timur mencatat ada 24 desa dari jumlah total 273 masih menyandang status tertingal. Sebanyak 24 desa tersebut menyebar di seluruh kecamatan.
Kepala DPMD Bangkalan, Ahmad Ahadiyan menyampaikan, faktor tidak berkembangnya desa tersebut disebabkan oleh kesalahan input data yang dimasukkan ke Indeks Desa Membangun (IDM)
“Terkendala ada kekeliruan data yang di input di IDM. Semisal Puskesmas, jika berjarak berapa kilo, maka itu bisa masuk berkembang,” kata pria yang kerap kali disapa Dhiet, Selasa, 10 Maret 2020.
Dhiet juga menambahkan, desa yang memiliki status tertinggal tersebut tidak akan mendapatkan bantuan, baik dari Pemerintah Provisi atau Pusat. Karena pada tahun 2021 yang akan datang dihapus.
Namun mantan Camat Kamal tersebut berjanji, untuk tahun berikutnya akan menggenjot kepada setiap desa di kota dzikir dan shalawat agar mengisi IDM dengan benar yang sesuai dengan fakta di lapangan.
“Kami akan berusaha mengubah desa tersebut menjadi desa berkembang, karena tahun 2021 tidak ada bantuan bagi desa tertinggal,” tutupnya.
Berikut desa-desa tertinggal :
Kecamatan Modung
Langpanggang
Srabi Timur
Karang Anyar
Sawa’an
Kecamatan Kamal
Gili Barat
Gili Timur
Pandabah
Tajungan
Kecamatan Tanjungbumi
Tamabak Pocok
Larangan Timur
Bungkeng
Bandang Dajah
Tagungguh
Planggiran
Kecamatan Arosbaya
Makam Agung
Kecamatan Kokop
Ampara’an
Bandang Laok
Kecamatan Tanah Merah
Tanah Merah Laok
Landak
Kecamatan Galis
Lantek Timur.
Kecamatan Trageh
Tambin
Ja’ah
Bancang
Masaran
(MAHMUD/SOE/DIK)