SUMENEP, koranmadura.com – Tepat pada tanggal 23 Maret 2020, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah berumur 66 tahun. Kiprah Organisasi mahasiswa yang berdiri pada 22 Maret 1954 itu tak diragukan pengabdiannya untuk Keutuhan Negara Kesatuan Repbulik Indonesia (NKRI).
Organisasi ini merupakan gabungan tiga organisasi mahasiwa, yakni Gerakan Mahasiswa Marhaenis, Gerakan Mahasiswa Merdeka dan Mahasiswa Demokrat Indonesia.
Kongres I digelar pada 23 Maret 1954 di Surabaya. Kemudian, atas restu Presiden Soekarno, tanggal 23 ditetapkan sebagai Hari Jadi GMNI yang sampai sekarang tak pernah alpa diperingati.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengapresiasi GMNI diusianya ke-66 tahun. Menurut pria yang akrab disapa Bang Uji tersebut, GMNI ikut memberikan sumbangsih bagi tegaknya NKRI.
“GMNI salah satu organisasi kemahasiswaan yang masih eksis menjaga tegaknya NKRI. Selama ini, GMNI juga sudah banyak memberikan kontribusi dalam upaya pembangunan Bangsa dan Negara tercinta kita,” katanya, Senin, 23 Maret 2020.
Suami Nia Kurnia ini menjelaskan, gagasan-gagasan besar GMNI telah ikut mewarnai ramah kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Gagasan-gagasan besar GMNI dalam rangka perbaikan tatanan kehidupan rakyat selalu mewarnai ranah kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Oleh karena itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini berharap di usia yang ke-66 ini, GMNI menajdi garda terdepan tegaknya NKRI di tengah perbedaan.
“Saya harap semoga kontribusi GMNI untuk masa depan Indonesia tak pernah surut. Tentu tak hanya melahirkan gagasan-gagasan besar, tetapi juga mampu membentuk kader-kader yang andal,” harapnya. (SOE/DIK)