PAMEKASAN, koranmadura.com – Dari total 375 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ada sebanyak 151 yang tidak bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri pada tanggal 20-23 April 2020 mendatang. Pasalnya, jumlah siswa di bawah 20 dan tidak terakreditasi.
“Yang madiri ada ketentuan, bahwa untuk menjadi penyelenggara UN secara mandiri itu jumlah siswa menimal 20 dan sudah terakreditasi,” kata Kasi Pembelajaran Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Pamekasan, Muhammad Sadikun, Jumat, 6 Maret 2020.
Untuk bisa mengikuti UNBK, sekolah yang tidak memenuhi syarat harus bergabung dengan sekolah yang telah memenuhi syarat dan juga terakreditasi.
“Tapi dia bisa menyelenggarakan UN di sekolahnya sendiri jadi status bergabung pada yang memenuhi syarat,” paparnya.
Ditanya soal jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK, mantan dosen Unira itu masih menunggu 2 sekolah yang masih belum menyetorkan data.
“InsyaAllah nanti karena sekarang masih ada 2 sekolah belum masuk ke kita, insyaAllah mudah-mudahan 1 dan 2 hari ini sudah selesai, karena InsyaAllah untuk besok minggu yang akan datang ini akan mengambil DNT (daftar nominasi tetap) peserta UN ke SBY, karena di situ ada nomer peserta tetap,” ungkapnya. (SUDUR/ROS/DIK)