BANGKALAN, koranmadura.com – Perantau asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah mulai banyak yang berdatangan. Hal tersebut disebabkan oleh pandemi virus Corona alias Covid-19 yang sudah menjadi bencana nasional. Selain itu, mereka pulang lantaran mendekati bulan Ramadan.
Berdasarkan data yang peroleh dari Dinas Perhubungan Bangkalan, sejak 28-30 Maret 2020, kurang lebih ada 3.333 warga Bangkalan yang pulang kampung dan turun di terimal setempat.
Selain itu pula, Dinas Perindustrian dan Ketenaga Kerjaan Bangkalan juga mencatat dari bulan Januari-Maret 2020, setidaknya ada 37 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bangkalan yang pulang dari negara rantaunya.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, Nur Hasan tidak bisa memungkiri banyaknya para perantau dan santri pulang ke kampung halamannya karena wabah virus Corona.
Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada warga kota dzikir dan shalawat yang pulang dari daerah rantauannya, agar memeriksakan diri di Puskesmas setempat.
“Semua orang yang dari luar kota, khususnya kota terjangkit maupun luar negeri, agar bisa mampir ke Puskesmas terdekat, sehingga bisa diterdeteksi kondisi tubuhnya, dan selanjutnya dilakukan pendataan,” katanya, Selasa, 31 Marer 2020.
Selain itu, politisi PPP tersebut berharap kepada masyarakat Bangkalan, yang baru datang dari kota terjangkit virus Corona, agar melakukan isolasi diri di rumahnya.
“Selama 14 hari jangan ke mana-mana dulu. Karena masa bertahannya virus Corona itu selama 14 hari,” tuturnya.
Karena ada beberapa warga Bangkalan yang kadang kala tidak mau mampir ke Puskesmas setempat, maka Nur Hasan juga meminta kepada Dinkes dan Puskesmas di wilayah ia bertugas agar tidak hanya menunggu di kantornya saja.
“Saya juga meminta agar Dinkes dan setiap Puskesmas untuk menjemput bola. Jadi orang yang datang dari luar negeri atau daerah bisa dilakukan pendataan ke rumah,” katanya.
Sementara Kepala Dinkes Bangkalan, Sudiyo menyampaikan, pihaknya sudah bekerja sama dengan instansi kesehatan dari tingkat kecamatan sampai desa, agar selalu memantau para perantau yang baru datang dari luar kota dan negara asing.
“Kita harus proaktif, kita juga sudah bekerja sama dengan Puskesmas, bidan desa dan juga kader agar melakukan pendataan kepada perantau yang baru pulang,” katanya. (MAHMUD/SOE/DIK)
Baca: