SUMENEP, koranmadura.com – Sejak 16 Maret lalu, sejumlah daerah mengambil kebijakan “meliburkan” sekolah, termasuk di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kendati begitu, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung di rumah masing-masing peserta didik.
Setidaknya ada beberapa sarana yang disiapkan oleh kementerian terkait agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meski di rumah masing-masing peserta didik.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seperti diketahui, di Indonesia saat ini sudah lebih seratus orang yang dinyatakan positif terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, itu.
Khusus di Sumenep, apakah kegiatan belajar mengajar di rumah masing-masing peserta didik berjalan efektif? Bagaimana dengan di wilayah kepulauan?
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Carto menyamapaikan, untuk daratan, khususnya di wilayah kota, kegiatan belajar mengajar dengan sistem online atau dalam jaringan tidak terlalu jadi persoalan. Sebab sebelum-sebelumnya memang sudah siap.
“Cuma yang di pulau ini yang agak berat. Mungkin pemerintah memberlakukan kebijakan seperti ini ukurannya Jakarta. Tapi kami maklum. Kami ikuti apa intruksi dari pusat,” ujar Carto, Rabu, 18 Maret 2020.
Padahal, menurut dia, di wilayah kepulauan ada siswa yang betul-betul tidak memiliki HP. “Seperti di (Pulau) Raas, sulit melakukan seperti ini (kegiatan mengajar dalam jaringan) karena listriknya juga tidak ada,” tambahnya.
“Mudah-mudahan situasi kembali normal. Karena kalau dari pusat hanya menganggap sama semua wilayah, kita ini (Sumenep) berbeda dengan wilayah-wilayah lain. Kita punya pulau. Di pulau juga banyak sekali sekolah,” harap Carto. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)