PAMEKASAN, koranmadura.com– Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, mengungkapkan kronologi pasien asal Pamekasan positif virus Corona (Covid-19).
Menurut Ra Baddrut, panggilan Baddrut Tamam, pada tanggal 17 Maret 2020, pasien datang dari Malang dalam kondisi sakit. Pasien masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan pada tanggal 19 Maret 2020.
Baca :
Pasien PDP yang Meninggal di RSUD Pamekasan Negatif Covid-19
RSUD Pamekasan Ambil Spesimen Pesien PDP yang Meninggal Dunia
Namun nyawa pasien tidak tertolong setelah meninggal dunia pada pukul 12:30 Wib, Jumat, 20 Maret 2020. Kemudian dokter langsung mengambil spesimen untuk dilakukan tes di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya.
Hasil tes spesimen yang turun pada tanggal 24 Maret 2020, menyatakan pasien negatif Covid-19.
Namun ketika spesimen pasien dilakukan pemeriksaan di laboratorium Balitbangkes Jakarta, hasilnya positif corona. Hasil tes ini turun pada tanggal 29 Maret 2020.
Ternyata, Warga Pamekasan Positif Covid-19 Adalah Pasien yang Meninggal di RSUD
“Dokter dan perawat yang menangani pasien yang meninggal dikarantina selama 14 hari terhitung sejak tanggal 20 Maret 2020. Hasilnya, sampai hari ini mereka tidak ada keluhan apa-apa. Termasuk orang tua pasien yang melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari tidak mengalami keluhan,” kata Baddrut Tamam, saat menggelar Press conference, Minggu malam, 29 Maret 2020.
Tangani Pasien PDP Covid-19, Dokter dan Perawat RSUD Pamekasan Dikarantina
Saat ini, lanjut Ra Baddrut menjelaskan, Satgas Covid-19 Pamekasan akan melakukan Rapid Test terhadap orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien yang meninggal dunia, dan akan melakukan Tracing serta menyampaikan Informasi ke daerah asal.
“Kami akan melakukan Rapid Test terhadap orang yang melakukan kontak langsung,” terangnya.(RIDWAN/ROS/VEM)