SUMENEP, koranmadura.com – Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS) yang dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi baru-baru ini, Kabupaten Sumenep, Madura, tercatat sebagai daerah angka kemiskinan tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Sampang.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Sisial (Dinsos) Sumenep, Moh. Iksan tak menampik adanya data tersebut. Namun demikian, dia tak menjamin kebenaran atau validitas data tersebut.
“Laporan BPS yang disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur memang seperti itu adanya. Kami menerima. Tapi boleh, dong, saya tidak percaya (terhadap data tersebut)?” kata Iksan.
Bahkan untuk menguji dan membuktikan kevalidan data tersebut, Dinas Sosial Sumenep berencana melakukan pemutakhiran atau verifikasi dan validasi data. Nanti data tersebut akan dibandingkan.
“Kami akan melakukan verifikasi dan validasi data. Nanti kalau verifikasi dan validasi itu selesai mari kita uji siapa yang benar, apakah saya atau mungkin datanya (data BPS) yang harus diperbaiki,” tegasnya.
Jika tidak ada kendala, proses verifikasi dan validasi data itu akan dilakukan Dinas Sosial Sumenep pada Oktober hingga Desember nanti.
“Nanti yang akan melakukan dari internal kami punya pendamping PKH sebanyak 256 orang, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) 27 orang, dan Koordinator Kecamatan juga 27 orang,” paparnya. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)