SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan Social Distancing Measure atau menjaga jarak antar warga, mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik dan menjauhi tempat-tempat berkumpul orang banyak, sebagai bentuk antisipasi penyebaran wabah Covid-19.
Salah satu dampak terhadap perkembangan ekonomi mulai dirasakan oleh sebagian masyarakat kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Saat ini masyarakat mulai kelimpungan karena sektor ekonomi sudah mulai lumpuh.
Hal itu dikatakan oleh Badrul Aini, Anggota DPRD Sumenep dari kepulauan. “Kepulauan terancam lumpuh total, satu minggu lagi banyak orang mati bukan karena Corona, tapi karena kelaparan,” katanya melalui pesan Whatsapp yang diterima media ini, Senin, 30 Maret 2020.
Saat ini, kata dia, aktivitas masyarakat sudah tidak lagi beroperasi. Sehingga mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Aktfitas nelayan berhenti total, Ikan yang biasa di tangkap nelayan tidak bisa dijual, biasanya dikirim masuk bali,” jelasnya.
Masyarakat di Pulau Sapeken diperkirakan 90 persen berprofesi sebagai nelayan. “Masyarakat terancam kelaparan, hasil alam di Kepulauan Kecamatan Sapeken 90 persen Nelayan, bukan petani, padi gak bisa tumbuh, beras tak ada, masyarakat gak ada penghasilan tuk beli. ini sudah bencana,” ungkapnya.
Apalagi, perahu antar pulau kecil sudah tidak lagi beroperasi. “Semua taksian perahu antar pulau di Sapeken sudah tidak beroperasi mulai Sabtu kemaren, pulau me lockdown diri sendiri,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dirinya selaku perwakilan masyarakat meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep segera memberikan bantuan pangan. “Pemkab, ayo dong gerak, kirim bantuan sembako, cairkan dana penanggulangan bencana, jangan telat,” jelasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)