KORANMADURA.com – Lembaga Indo Barometer menggelar survei respons publik terhadap wabah virus Corona COVID-19. Survei menyatakan 68 persen publik khawatir dengan virus Corona.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan semua responden diberi pertanyaan yang sama. Setiap responden diberi pertanyaan: ‘Setelah mengetahui/mendengar berita masuknya virus Corona (COVID-19) di Indonesia, bagaimana anda merespons berita tersebut, apakah sangat khawatir, cukup khawatir, tidak terlalu khawatir, atau sangat tidak khawatir?’.
“Hasilnya 21,3% sangat khawatir, 46,7% cukup khawatir, 30,2% tidak terlalu khawatir, 1,8% tidak khawatir sama sekali,” kata Direktur Eksekutif M Qodari dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/3/2020).
Dari rincian yang disampaikan Qodari, Indo Barometer membaginya menjadi 2 kelompok: 68 persen khawatir dan 32 persen tidak khawatir.
Qodari mengatakan 68 persen responden yang menyatakan khawatir terhadap virus Corona ini memiliki sejumlah alasan. Dari penularannya sangat mudah, virus Corona dapat menyebabkan kematian, hingga belum ada obat atau vaksin Corona. Qodari menyebut faktor virus Corona sangat mudah menular menjadi alasan utama kekhawatiran responden dengan persentase sebanyak 46,8 persen.
Berikut ini data persentase alasan responden khawatir dengan virus Corona:
-Penularan sangat mudah: 46,8%
-Virus Corona dapat menyebabkan kematian: 17,8%
-Takut terinfeksi virus Corona: 8,5%
-Belum ada obat atau vaksin virus Corona: 7,5%
-Belum tahu cara pencegahannya: 5%
-Virus Corona sulit untuk disembuhkan: 4,3%
-Sudah menyebar ke berbagai negara: 3,8%
-Biaya kesehatan mahal: 3,3%
-Publik banyak berinteraksi: 2,3%
-Peralatan medis belum menunjang: 1%
Sementara itu, Qodari mengatakan 32% responden yang menyatakan tidak khawatir terhadap virus Corona juga memiliki sejumlah alasan. Dari sudah tahu cara pencegahannya, jumlah tertular masih sedikit, hingga berserah diri kepada Tuhan.
Berikut ini persentase alasan 32% responden survei tidak khawatir:
-Sudah tahu cara pencegahannya: 32,8%
-Jaga kesehatan dan kebersihan: 28,9%
-Jumlah yang tertular masih sedikit: 19,5%
-Lokasi jauh dari wilayah terkena dampak: 7,8%
-Berserah diri kepada tuhan: 7%
-Aktivitas sehari-hari tidak sering bersentuhan dengan orang: 3,9%
Adapun survei digelar pada 10-16 Maret 2020 dan dilakukan di 7 provinsi di Indonesia, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan (7 provinsi ini setara dengan 64,9 persen populasi nasional).
Survei menggunakan metode penarikan sampel quota & purposive sampling dengan jumlah responden 400 tersebar secara proporsional. Survei ini memiliki margin of error sebesar ± 4,90 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Para responden dalam survei ini adalah WNI berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara via telepon seluler menggunakan kuesioner. Data telepon seluler responden diambil secara acak dari nomor telepon seluler responden di Indo Barometer dari hasil survei nasional sebelumnya. (DETIK.com/ROS/DIK)