KORANMADURA.com – Kegiatan dan ibadah keagamaan terkena imbas penyebaran virus Corona (COVID-19). Setelah ibadah salat Jumat, kini ibadah minggu di gereja diimbau ditiadakan di tengah pandemi virus Corona.
Imbauan agar ibadah minggu ditiadakan sementara disampaikan sejumlah pemuka agama nasrani maupun pemerintah daerah. Di Jakarta, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia mengimbau umat Nasrani, khususnya wilayah Jakarta agar tidak melaksanakan ibadah minggu di gereja di tengah wabah virus Corona.
PGI mengharapkan umat Nasrani melaksanakan ibadah minggu di rumah masing-masing. “Ibadah minggu di rumah masing-masing, tidak berkumpul di gereja,” kata Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom saat dihubungi, Sabtu (21/3/2020).
Gomar mengatakan PGI juga sudah mengeluarkan surat edaran sejak Senin lalu. Dia menyebut imbauan itu berlaku di seluruh gereja di Indonesia, khususnya yang masuk di wilayah zona merah penyebaran virus Corona.
“Berlaku di semua di red area atau yang ada di zona merah yang rawan supaya tidak ada (ibadah minggu di gereja) tapi kita imbau seluruhnya saja,” sebutnya.
Meski demikian, ia mengaku pihak gereja-gereja tetap memberikan fasilitas untuk warga yang menjalankan ibadah minggu di rumah. Gereja-gereja tersebut akan menyediakan layanan live streaming.
“Gereja memfasilitasi pilihan lagu dan doa-doa melalui live streaming,” ucap Gomar.
Imbauan ibadah minggu di gereja ditiadakan juga terjadi di Solo, Jawa Tengah.
Gereja-gereja di Solo meniadakan kegiatan peribadatan selama masa Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona. Ibadah pun akan tetap dilakukan secara online.
Romo Kevikepan Surakarta, Rm Robertus Budiharyana Pr mengatakan gereja-gereja sudah bersepakat tentang peniadaan peribadatan. Hal tersebut menindaklanjuti Surat Gembala Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang.
“Kegiatan seperti Liturgi Misa Mingguan, Misa Pagi, ibadat di wilayah, rapat hingga pertemuan lainnya dibatalkan untuk sementara,” katanya, Sabtu (21/3/2020).
Menurutnya, sejumlah gereja sudah siap untuk melakukan ibadah secara online. Jadwal live streaming sudah sudah diatur.
“Paroki seperti Gondang, Klaten dan Purbayan, Solo juga siap melakukan streaming. Tapi soal jadwal live streaming bisa dicek di surat edaran Komisi Komunikasi Sosial (Kosmos) Keuskupan Agung Semarang,” kata Romo Budi.
Dia juga mengingatkan kepada jemaah ataupun pimpinan gereja agar mengikuti imbauan tersebut. Menurutnya, kepatuhan juga merupakan bagian dari iman.
“Iman tidak melulu soal liturgi tapi juga melibatkan akal budi. Kepatuhan juga merupakan bagian dari iman, demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Sama halnya di Surabaya, Jawa Timur. Kali ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar misa atau ibadah di gereja dilakukan di rumah.
Khofifah membeberkan keputusan yang disepakati dengan pemuka agama Nasrani, Katolik bahwa kegiatan ibadah di gereja untuk sementara waktu juga ditiadakan. Dan diganti dengan ibadah di rumah masing-masing.
Vikjen Keuskupan Surabaya, Romo Eko Budi Susilo mengatakan, pihaknya akan mengikuti arahan pemerintah untuk tidak ke gereja dan beribadah di rumah demi menanggulangi virus Corona.
Ibadah di gereja Surabaya akan ditiadakan hingga 29 Maret 2020 mendatang. Ibadah akan dilakukan kembali tergantung kondisi perkembangan penyebaran virus Corona, khususnya di Jawa Timur.
“Minimal dalam dua pekan ke depan keputusan ini akan berlaku. Sementara kami putuskan untuk gereja Katolik sampai 29 Maret 2020, nanti kalau pemerintah misalnya memperpanjang ya kita perpanjang lagi,” kata Romo Eko saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (21/3/2020).
Romo Eko menuturkan pihaknya akan mengikuti arahan pemerintah untuk tidak ke gereja dan beribadah di rumah demi menanggulangi penyebaran virus COVID-19 itu. (DETIK.com/ROS/VEM)