KORANMADURA.com – Mengikuti langkah Netflix dan YouTube, Amazon juga akan menurunkan kualitas streaming di Eropa guna mengurangi tekanan pada jaringan broadband. Apple juga turut mengurangi kualitas streaming di Eropa untuk platform TV Plus-nya.
“Kami mendukung perlunya untuk manajemen layanan telekomunikasi yang cermat untuk memastikan mereka dapat menangani peningkatan permintaan internet seiring banyak orang bekerja dari rumah karena adanya virus COVID-19,” kata seorang juru bicara Amazon kepada The Guardian yang dilansir detikINET dari The Verge, Sabtu, 21 Maret 2020.
“Prime Video bekerja dengan otoritas lokal dan penyedia layanan internet di mana diperlukan untuk membantu mengurangi kemacetan jaringan.” Lanjutnya.
Amazon saat ini mengurangi kecepatan bitrate di Eropa, namun terus memantau situasi di Amerika Serikat dan negara-negara lain di seluruh dunia. Jika ada masalah broadband, perusahaan akan mengambil tindakan yang diperlukan.
Amazon Prime memiliki lebih dari 150 juta pelanggan di seluruh dunia, dan Prime Video tersedia di lebih dari 200 negara termasuk di Eropa.
“Di mana kami telah memulai upaya untuk mengurangi bitrate streaming sambil mempertahankan pengalaman streaming yang berkualitas bagi pelanggan kami,” tambah juru bicara Amazon.
Keputusan Apple untuk mengurangi kualitas streaming di Apple TV Plus di Eropa pertama kali diberitakan oleh media 9to5Mac. Pada peluncuran 3 November, layanan streaming Apple dipuji karena memiliki bitrate tinggi, namun hari ini, 9to5Mac mengamati adanya penuruan kualitas video yang terlihat nyata.
Kepadatan broadband akan terus menjadi perhatian karena lebih banyak orang diminta untuk tinggal di rumah untuk menghambat penyebaran virus corona.
Nielsen memperkirakan bahwa orang yang tinggal dan bekerja di rumah akan menyebabkan peningkatan yang signifikan hampir 60 persen dalam jumlah konten yang ditonton.
Artinya layanan streaming seperti Netflix dan Prime Video, platform video lain seperti YouTube dan Twitch, dan game online semuanya akan memengaruhi kecepatan broadband.
Hal di atas terjadinya kepadatan berasal dari orang-orang yang bekerja dari rumah dan pelajar menggunakan alat konferensi video seperti Zoom untuk berpartisipasi dalam kelas online. (DETIK.com/ROS/DIK)