SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan agar wabah Covid-19 tak sampai menyebar di daerahnya.
Selain langkah pencegahan, Pemkab juga melakukan langkah antisipasi. Di antaranya dengan menyiapkan gedung Islamic Center sebagai ruang rawat inap jika nantinya ada warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan dan butuh dirawat.
Baca: Bagaimana Seseorang Bisa Disebut ODR? Ini Penjelasan Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Sumenep
Namun demikian, alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar untuk penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, Madura, masih minim.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Erliyati mengungkapkan, jumlah APD yang dimiliki rumah sakit pelat merah itu, dan sesuai standar, hanya 10 buah. Itu pun sebagiannya sudah terpakai.
“APD yang ada di rumah sakit, kalau yang standar, ada 10. Tapi sudah terpakai sebagiannya. Sisa tiga,” ujar dokter yang akrab disapa Erli itu.
Baca: Pemkab Siapkan Islamic Center Hadapi Covid-19, Ini Harapan Petugas Medis di Sumenep
Sekadar diketahui, jumlah warga yang masuk kategori ODP Covid-19 di Sumenep terus bertambah. Data terbaru yang dirilis Dinkes Sumenep di akun instagramnya, @dinkes_sumenep, per hari ini, 27 Januari 2020, jumlahnya ialah 26 orang.
Sedangkan warga yang masuk kategorikan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) nihil. Di Sumenep juga tidak ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara orang dengan risiko (ODR) jumlahnya mencapai 2.167 orang. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)