SUMENEP, koranmadura.com – DPC PPP Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah melaksanakan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) di Hotel Utami, Sumenep, kemarin, 10 Maret 2020.
Dalam Muskercab tersebut, terdapat beberapa agenda penting. Di antaranya ialah penyampaian dukungan PAC-PAC PPP di Sumenep terhadap bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati Sumenep yang mendaftar ke DPC PPP.
Setidaknya ada enam tokoh yang mendaftar ke DPC PPP Sumenep untuk mendapat rekomendasi DPP atau diusung PPP pada pemilihan bupati dan wakil bupati 23 September mendatang, baik di posisi sebagai bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati.
Di posisi sebagai bakal calon bupati yang mendaftar ke DPC PPP Sumenep ialah KH. Mohammad Salahuddin A. Warits, Fattah Jasin, dan Donny M. Siradj. Sementara di posisi sebagai bakal calon wakil bupati ialah, KH. Mohammad Ali Fikri A. Warits, M. Yunus, dan Aziz Salim Sabibi.
Sementara itu, dari 27 PAC PPP di wilayah kabupaten timur Pulau Madura, sebanyak 22 menyatakan dukungan kepada KH. Mohammad Salahuddin A. Warits atau Ra Mamak untuk maju sebagai calon bupati. Sisanya ada yang ke Fattah Jasin dan Donny M. Siradj. Ra Mamak sendiri merupakan Ketua DPC PPP Sumenep.
Sementara di posisi Cawabup, Kiai Mohammad Ali Fikri mendapat dukungan terbanyak. Akankah pasangan Ra Mamak dan Kiai Ali Fikri terjadi?
Baca: K. Mamak dan K. Ali Fikri Dapat Nilai Tertinggi di Rapimcab PPP Sumenep
“Kalau yang di posisi sebagai bakal calon wakil bupati, yang paling besar mendapat dukungan PAC ialah Kiai Mohammad Ali Fikri. Namun tidak berarti yang bakal diusung nanti adalah pasangan Ra Mamak dan Kiai Ali Fikri,” jelas Ketua Desk Pilkada DPC PPP Sumenep, Ahmad Salim.
Menurutnya, nama-nama tersebut bersama berkas-berkasnya, termasuk “suara” PAC PPP Sumenep, masih akan disampaikan kepada DPP PPP melalui DPW utnuk keputusan akhirnya. Karena rekomendasi merupakan kewenangan penuh DPP.
“Nanti semua berkas itu disampaikan ke DPW untuk dilanjutkan ke DPP. Nanti keputusan finalnya (siapa yang bakal mendapat rekomendasi, red.) itu di DPP,” tambahnya.
Yang jelas, sambung pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sumenep itu, PPP Sumenep tak mungkin mengusung pasangan calon sendiri pada pemilihan bupati dan wakil bupati nanti. Dengan perolehan 7 kursi di parlemen, PPP Sumenep harus berkoalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Secara terpisah, Ketua DPC PPP Sumenep KH. Mohammad Salahuddin A. Warits menyampaikan bahwa, sosok yang akan diprioritaskan adalah yang mampu mengajak partai lain untuk berkoalisi dengan PPP dalam mengusung pasangan calon pada pemilihan bupati dan wakil bupati Sumenep nanti.
“PPP ini, kan, cuma punya tujuh kursi. Prioritasnya tentu adalah mereka yang bisa membawa partai lain untuk berkoalisi. Siapapun itu. Apakah ketua partai atau yang lain. Kalau ketuanya bisa, tentu lebih tinggi prioritasnya daripada calon yang lain,” ungkapnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)