SAMPANG, koranmadura.com – Belakangan ini, sekolah-sekolah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur kerap jadi sasaran empuk tindak kriminal pencurian.
Berdasarkan data di Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, tercatat ada empat lembaga sekolah dilaporkan mengalami peristiwa kemalingan hingga menyebabkan sejumlah barang inventaris sekolah raib.
Empat sekolah tersebut di antaranya berada di Kecamatan Torjun dan Pengarengan di SDN Pangongsean 1, SDN Gulbung 1, SDN Apa’an 1 dan SMPN 2 Torjun.
Plt Kadisdik Sampang, Nor Alam jika beberapa lembaga sekolah diakuinya kerap kemalingan.
“Berdasarkan laporan yang masuk, sekolah yang kemalingan itu, ada di wilayah Kecamatan Torjun dan Pengarengan,” tuturnya, Rabu, 11 Maret 2020.
Bahkan Nor Alam menilai, Kemalingan itu terjadi karena minimnya pengawasan dari lembaga sekolah. Sebab sejauh ini, petugas keamanan sekolah hanya bekerja saat pagi hingga sore hari.
“Pertama memang harus ada penjaga malam, karena selama ini di sekolah yang ada hanya petugas keamanan yang berjaga di pagi hingga sore hari, dan memang tidak ada petugas malam,” katanya menegaskan.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada pihak lembaga sekolah agar petugas keamanan juga piket malam. Selain itu, Not Alam juga menyarankan agar ruangan yang berisi inventarisasi sekolah menggunakan alat pengamanan ganda, baik menggunakan pintu jenis dua pintu pengaman atau menggunakan tralis di bagian jendela.
“Karena inventaris sekolah yang hilang merupakan tanggung jawab sekolah, kepala sekolah harus menggantinya. Kami pun berharap kepala sekolah berhati-hati terhadap keamanan sekolah termasuk barang-barang sekolah. Karena rata-rata barang yang raib digondol maling berupa proyektor, komputer dan barang elektronik lainnya,” terangnya. (Muhlis/SOE/VEM)