PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Bupati Baddrut Tamam-Rajae, saat ini tengah berupaya mewujudkan Pamekasan menjadi Kabupaten literasi pada tahun 2022 mendatang.
Satu langkah yang telah dilakukan, yaitu memperbannyak fasilitas baca hingga tingkat desa.
Baca: Ikhtiar Pamekasan Hebat, Pemkab Targetkan Jadi Kabupaten Literasi
Kepala Dinas Perpustakasn dan Kearsipan Daerah (Perpusda) Pamekasan, Budi Asyari mengaku pesimis Pamekasan sebegai kota literasi terlaksana.
Alasan Budi Asyari pesimis Pamekasan kota literasi, karena budaya baca masyarakat Pamekasan rendah.
Alasan lainnya, lanjut Budi, panggilan Budi Asyari menjelaskan, alat ukur kabupaten literasi dari Perpustakaan Nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tergolong tinggi.
Menurut Budi, minat baca masyarakat Pamekasan sampai saat ini belum mengalami perkembangan. Untuk itu, pemerintah menyusun indeks literasi di Pamekasan dengan memasukkan pesantren sebagai salah satu elemen.
“Intruksi dari Bupati, kita diperintahkan untuk membuat blueprint tentang Pamekasan sebagai kabupaten literasi 2022,” kata Budi Asyari, Selasa, 3 Maret 2020.
Kata Budi, indeks gemar membaca di Jawa Timur masih berada di angka 8,2. Angka itu berdasarkan buku edaran yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. (RIDWAN/SOE/DIK)