PAMEKASAN, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pameksasan, Madura, Jawa Timur, mencatat terdapat 1.600 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang terjadi akhir Februari 2020 bulan lalu.
Jumlah terdampak banjir tersebut tersebar di lima kelurahan dan empat Desa. Wilayah Kelurahan yang dilanda banjir, yaitu Kelurahan Barkot, Juncancang, Kangenan, Parteker dan Patemon.
Sementara untuk desa meliputi Desa Jelmak, Laden, Lemper dan Sumedangan. Kendati demikian, banjir yang terjadi tidak menelan korban.
Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus mengatakan, salah satu faktor terjadinya banjir di Pamekasan, karena drainase tidak mampu menampung debet air kiriman dari wilayah pantura sehingga meluap, sehingga terjadilah fenomena banjir.
Menurut Firdaus, panggilan Akmalul Firdaus, Awalnya banjir hanya ada di perkampungan warga Kelurahan Juncancang, Kecamatan Pamekasan.
Karena debet air cukup tinggi, akhirnya banjir menyasar ke titik kelurahan dan desa lainnya.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, soal kerugian yang dialami warga terdampak banjir belum bisa memastikan, tapi ada kerugian yang lebih besar dari tahun sebelumnya,” kata Akmalul Firdaus, Senin, 2 Maret 2020.
Firdaus menjelaskan, ada beberapa langkah penanggulangan bencana banjir yang dilakukan pemeintah, salah satunya mengevakuasi korban terdampak banjir dan membuat dapur umum sebagai tampat penyelenggaraan makanan untuk korban banjir.
“Selain evakuasi, kami membuat dapur umum,”terangnya. (RIDWAN/SOE)