SAMPANG, koranmadura.com – Di tengah mewabahnya sebaran Corona Virus Disease 19 (Covid-19) di berbagai daerah, tersiar kabar bahwa RSUD Muhammad Zyn Sampang menerima pasien rujukan dari salah satu puskesmas yang diduga berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Kabar itu tentunya menjadi ramai dibicarakan lantaran kepastian hasil pemeriksaan kesehatannya terkesan ditutup-tutupi. Bahkan pasien tersebut juga dikabarkan tengah menjalani isolasi di gedung BLK.
Menanggapi informasi itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Agus Mulyadi membenarkan informasi tersebut. Namun begitu, pihaknya memastikan warga rujukan dari puskesmas Robatal beberapa hari lalu itu bukan masuk kategori PDP, melainkan masih beratatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Bahkan hingga saat ini pihaknya memastikan di wilayahnya masih belum terdapat pasien PDP.
“Masih ODP. Sempat mau di isolasi, tapi permintaan keluarga, yang bersangkutan minta dipulangkan. Biasalah orang madura, jika mendapat perlakuan yang berbeda, dengan perawat memakai APD lengkap, malah menjadi tidak enak, makanya minta pulang. Tapi yang bersangkutan tetap kami akan kawal terus sampai ke rumahnya,” ujarnya, Sabtu, 11 April 2020.
Menurut Agus, sapaan Agus Mulyadi mengaku, gedung BLK sendiri kini difungsikan untuk mengisolasi warga di masa pandemik Covid-19, baik yang statusnya ODP maupun PDP.
“Sampai sekarang di gedung BLK masih belum ada warga yang diisolasi. Dan Gedung BLK itu, ODP dan PDP juga bisa,” jelasnya.
Sekadar diketahui, sebaran penanggulangan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sampang berdasarkan laman resmi https://sampangkab.go.id/covid-19/, hingga per 11 April 2020, yaitu diketahui ODR 10.125 orang, ODP 281 orang, PDP dan positif 0 orang. (MUHLIS/ROS/DIK)