SUMENEP, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengimbau masyarakat terus waspada dan hati-hati menghadapi pergantian musim. Karena potensi terjadinya bencana alam berupa angin puting beliung dan tanah longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Sumenep R. Abd. Rahman Riadi mengatakan, bencana alam tersebut bisa saja terjadi setiap pergantian musim. Mengingat bencana alam tidak bisa diprediksi kapan dan di mana akan terjadi.
“Memang kondisi alam saat ini cukup asri karena cuaca sering cerah. Tapi di masa pancaroba saat ini perlu ada kewaspadaan. Karena potensi bencana alam seperti angin puting beliung tetap ada meskipun cuaca terlihat cerah dan hanya sesekali turun hujan,” katanya, Kamis, 30 April 2020.
Potensi terjadinya bencana alam tersebut bisa saja terjadi di wilayah kabupaten berlambangkan kuda terbang ini, baik daerah kepulauan maupun daratan.
Oleh karenanya, pihaknya mengajak masyarakat untuk proaktif melakukan pencegahan, salah satunya dengan cara menebang pohon atau ranting yang berada di sekitar pemukiman. Terutama melakukan penebangan pada pohon yang sudah tua.
“Tak hanya angin kencang, tetapi juga longsor mengingat terkadang masih turun hujan. Potensi soal bencana di Sumenep ini kompleks makanya perlu diwaspadai setiap saat oleh semua elemen masyarakat. Dan perlunya koordinasi antar semua elemen masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Usman Khalid melalui siaran rilisnya memprediksi jika hujan masih akan melanda kabupaten ujung timur Pulau Madura.
“Potensi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat dapat terjadi hampir di sebagian besar wilayah perairan Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Sumenep,” tuturnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)