PAMEKASAN, koranmadura.com – Masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dihadapkan dengan kenaikan harga gula pasir yang melambung tinggi di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19). Saat ini, harga gula tembus Rp 19.000 dari harga normal 12.500.
Kenaikan harga tersebut melengkapi penderitaan masyarakat yang kini juga dihadapkan dengan perekonomian terburuk akibat Covid-19.
“Kenaikan harga gula ini menambah penderitaan. Pak, ekonomi sedang buruk ada aja barang yang naik,” Kata Maryam, warga asal Kecamatan Palengaan, Sabtu, 12 April 2020.
Perempuan berusia 40 tahun tersebut mengaku terpaksa mengurungkan niat untuk membeli gula pasir, karena harga terlalu tinggi. Baik di toko maupun di pasar.
“Harga di toko maupun di pasar tidak jauh berbeda,” tuturnya.
Kenaikan harga gula pasir tidak hanya terjadi di Pamekasan, tapi sudah menyeluruh di Indonesia.
Salah satu faktor yang diuraikan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan, Abdiyati Muradi, yaitu stok gula pasir yang tersedia tidak sesuai dengan permintaan.
“Dalam ilmu ekonomi, jika permintaan meningkat dan stok tidak ada, otomatis harga akan naik. Awalnya harga gula aman, tetapi karena wabah Covid-19 ini, makanya terus naik,” ungkap Andiyati Muradi.(RIDWAN/SOE/VEM)