SUMENEP, koranmadura.com – Virus Covid-19 yang mewabah di seantero dunia membuat pemerintah solid melawan. Bahkan dana desa (DD) bisa dipergunakan untuk pencegahan dan penanganan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut.
Hal itu merujuk kepada Surat Edaran (SE) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) nomor 11 tahun 2020. Menurut Menteri Desa (Mendes) Abdul Halim Iskandar, dana desa diprioritaskan dalam dua hal.
Prioritas pertama ialah pembangunan infrastruktur secara swakelola dengan sistem Padat Karya Tunai Desa (PKDT) untuk memperkuat daya tahan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat. Kemuduan prioritas kedua untuk penguatan kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
Bahkan pemerintah desa diminta agar segera merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) berkenaan dengan dua prioritas itu.
Baca: Anggaran Penanganan Covid-19 Rp 95 Miliar, Bupati Sumenep: Mau Habis pun Tak Masalah Kalau…
Merespons hal tersebut, Ketua ISNU Sumenep, KH Mohammad Husnan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawal realisasi anggaran tersebut dalam pencegahan Covid. Menurut Rektor IST Annuqayah itu, ada dua arus besar anggaran penanganan Covid. Pertama anggaran yang disiapkan Pemkab Sumenep sebesar Rp 95 miliar. Kedua, anggaran dari DD.
“Untuk itu, mari bersama-sama kita awasi dan kawal penggunaan anggaran pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 dengan solid, terutama dana desa,” katanya, Senin, 20 April 2020.
Anggaran yang tak sedikit itu, lanjutnya, harus benar-benar berdampak kepada masyarakat, baik untuk pencegahan maupun untuk pengamanan sosial ekonomi.
“Jangan sampai anggaran itu hanya untuk langkah-langkah normatif yang fiktif. Sehingga, masyarakat jadi korban dua kali, terdampak Covid dan penggunaan anggaran salah alamat,” tegasnya.
Oleh karena itu, Kiai Husnan, sapaan akrabnya, meminta semua pengurus ISNU, baik tingkatan cabang hingga PAC untuk solid mengawal realisasi dana desa untuk Covid.
Selain itu, mantan aktivis PMII ini juga berharap agar seluruh PAC ikut ambil bagian untuk melawan Corona, baik melalui penyemprotan disinfektan, menggalang donasi untuk meringankan beban warga hingga melakukan edukasi agar warga menjaga pola hidup sehat dengan pakai masker, cuci tangan dengan sabun, rajin olahraga, jaga jarak, hingga mau melapor jika datang dari luar daerah.
“Selain itu, kami berharap, pengurus ISNU di tingkatan PAC untuk ikut ambil bagian dalam melawan pandemi Covid ini dengan cara sigap dan tanggap bergerak memberikan bantuan kepada warga sekitar yang membutuhkan. Tentu tanpa menunggu bantuan dari pemerintah,” pintanya. (SOE/DIK)