SAMPANG, koranmadura.com – Polisi mulai menemukan fakta baru terkait kasus perampokan dengan pembiusan yang dialami dua sales rokok di askes jalur pantura, Desa Pangereman, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Sabtu, 18 April 2020 lalu.
Baca: Perampokan dengan Modus Pembiusan Terjadi di Sampang
Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Riki Donaire Piliang menyatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Sejauh ini, mobil boks yang dibawa perampok tersebut sudah ditemukan di wilayah hukum Polsek Ambunten, Kabupaten Sumenep.
“Mobil boks sales yang dibawa pelaku sudah ditemukan di daerah Ambunten, pada malam harinya,” ujar AKP Riki saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 22 April 2020.
Menurutnya, ada beberapa informasi yang diterimanya, baik dari internal perusahaan dan juga Polres Sumenep. Berdasarkan keterangan internal perusahaan, lokasi mobil boks terakhir berada di daerah Ambunten sebagaimana yang tercatat dalam alat pelacak GPS yang ada di kendaraan tersebut.
“Kami juga koordinasi dengan Polres Sumenep untuk meminta tetap memantaunya kendaraan itu ketika Polres Sampang hendak ke lokasi. Mobil boks itu ditemukan di pinggir jalan Daerah Polsek Ambunten dalam kondisi pintu depan terkunci dan pintu belakang hanya tertutup namun tidak terkunci,” jelasnya.
Kemudian untuk isi mobil boks, AKP Riki menyatakan, sesuai keterangan para korban, kurang lebih 95 persen isi boks berupa rokok sudah raib dibawa kawanan perampok.
“Sisa rokok yang masih ada di mobil boks seperti Dunhil berbagai jenis, Lucky Strek, Malrboro, Country. Untuk kerugiannya itu masih nanti,” katanya.
Ditanya kronologi perampokan, AKP Riki menceritakan, perampokan pertama kali terjadi di wilayah Kecamatan Camplong. Kala itu, kendaraan boks sales rokok yang dikendarai dua orang korban yakni Najib (sopir) dan Taufik (kernet), sedang dipepet oleh sebuah kendaraan yang mirip Xenia atau Avanza yang berwarna gelap (hitam) di daerah Kecamatan Camplong atau akses selatan Kabupaten Sampang.
“Begitu dipepet, seolah-olah pelaku ini menyampaikan sinyal kepada sopir bahwa mobil boks seperti pernah menabrak sesuatu. Nah setelah itu, si sopir pun berhenti dan turun. Ketika hendak mengecek ke bagian belakang kendaraannya, tiba-tiba ditodongkan oleh benda yang mirip dengan senjata api. Begitu pula kernetnya, ketika turun juga ditodongkan dengan suatu benda yang mirip dengan senjata api oleh pelaku lainnya,” ceritanya.
Usai ditodong, AKP Riki kembali menceritakan, kedua korban kemudian dimasukan ke dalam mobil pelaku, selanjutnya kedua korban dibius sehingga tidak sadarkan diri.
“Pada saat sadar, kedua korban ditemukan di semak belukar di akses jalur pantura Sampang, Desa Pangereman, Ketapang. Mereka ditemukan bersebelahan, tapi waktu itu si kernet sadar dan mencari pertolongan kepada warga sekitar dan menunjukan satu temannya yang masih pingsan. Bahkan setelah dua hari kami periksa, kondisi korban masih belum stabil ketika diajukan beberapa pertanyaan oleh penyidik, tapi sekarang sudah membaik dan sudah pulang ke rumah masing-masing,” jelasnya.
Ditanya kemungkinan jumlah pelaku, AKP Riki menyampaikan, berdasarkan keterangan para korban dan hasil penyelidikannya, pihaknya menyebut pelaku sementara berjumlah enam orang dengan peran yang berbeda.
“Gini, yang sekap korban dua orang, yang bawa mobil boks korban dua orang dan yang ada di mobil pelaku sendiri dua orang. Tapi keterangan korban masih terus kami dalami,” tegasnya. (Muhlis/SOE/VEM)