SUMENEP, koranmadura.com – Wabah Covid-19 berdampak luas, tidak hanya bagi kesehatan melainkan juga pada sektor ekonomi. Salah satunya bagi pelaku UKM di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Saat ini, sejumlah masyarakat memilih berdiam diri di rumah masing-masing pasca pemerintah mengimbau pemberlakukan physical distancing karena wabah virus corona. Akibatnya, penghasilan pelaku UKM menurun drastis.
“Omset menurun antara 40-50 persen sejak adanya virus Corona. Kami harap virus ini segera selesai agar dagangan kembali ramai,” kata salah satu PKL di Sumenep, Senin, 20 April 2020.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumenep Hairul Anwar meminta, agar Pemerintah segera mencairkan bantuan kepada masyarakat, salah satu bantuan itu Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Hal itu untuk memulihkan ekonomi masyarakat ditengah bencana nasional. “Ekonomi ini perlu diselamatkan karena sudah kering sekali, misalnya kredit murah dengan suku bunga yang kecil itu harus disalurkan, selain itu juga BLT segera disalurkan, logikanya bagaimana ekonomi bisa pulih kalau alat tranksinya tidak ada,” katanya.
Saat ini, kata dia, kondisi ekonomi di kwartal pertama tahun 2020 sudah minus 0,4 persen bahkan diperkirakan akan semakin buruk hingga 4 persen. Hal itu disebabkan masyarakat mulai membatasi diri keluar rumah untuk mengantisipasi menularnya Covid-19.
“Apalagi sebentar lagi Surabaya menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ini tentu berdampak terhadap perekonomian. Pendistribuasian barang akan terganggu,” terangnya.
Namun, pihaknya mengaku telah koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani persoalan ekonomi masyarakat. Pemerintah bersama Kadin akan melakukan kegiatan sosial terhadap masyarakat terdampak.
Kegiatan sosial ini tentu di daerah-daerah tertentu. Karena tidak memungkinkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menanggung semua kegiatan perekonomian masyarakat. Sehingga Kadin segera turun tangan membantu perekonomian masyarakat.
“Maka dari itu kami bersama-sama pengurus Kadin akan urunan untuk membagikan sembako kepada masyarakat terdampak,” ujarnya.
Masyarakat terdampak, selain para pedagang asongan atau PKL, sambung pria yang digadang-gadang untuk nyalon Wakil Bupati Sumenep, juga para pekerja harian.
“Meskipun pada awalnya ini darurat medis, tapi pada akhirnya akan berdampak darurat ekonomi,” jelasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)