PAMEKASAN, koranmadura.com – Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ismail, mengurai nasib guru honorer kategori 2 (K2) di Pamekasan di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Ismail, kondisi ekonomi guru K2 di Pamekasan semakin tercekik, insentif yang diterima hanya cukup buat beli pulsa untuk kebutuhan mengajar secara dering. Saat ini, biaya kebutuhan hidupan mereka tidak ada.
Salah satu cara untuk mengangkat kesejahteraan sementara mereka di tengah Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus turun tangan membantu para guru K2 yang berjuang untuk anak didik.
Pemkab Pamekasan bisa membantu guru K2 melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau paket sembako, mereka sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah. Apalagi, saat ini bulan suci Ramadan.
Secara regulasi, guru K2 layak mendapatkan bantuan BLT atau paket sembako, karena mereka sangat terdampak pandemi Covid-19.
“Mereka (guru K2) sangat terdampak, penghasilan merka tidak ada, insentif yang diterima habis beli pulsa kebutuhan mengajar secara dering,” kata Ismail, 29 April 2020.
Menurut Ismaik, guru K2 di Pamekasan seolah lepas dari pantauan Pemkab selama virus asal Wuhan, China tersebut mewabah di Indonesia.
“Kami berharap Pemkab Pamekasan segera menyikapi kondisi guru K2,” harapannya.(RIDWAN/SOE/VEM)