SAMPANG, koranmadura.com – Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Kabupaten Sampang, kini operasi pasar yang merupakan program tahunan menjelang ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2020, terancam ditiadakan.
Kasi Informasi Disperdagprin Sampang, Busar Wibisono menjelaskan, sejauh ini pemerintah pusat belum mengumumkan secara resmi soal pelaksanaan program operasi pasar.
Menurutnya, operasi pasar dimungkinkan tidak akan terlaksana lantaran program tersebut sejatinya akan mengundang kerumunan. Hal itu justru bertentangan dengan anjuran pemerintah soal pembatasan sosial dalam memutus mata rantai penyebarannya di tengah pandemi Corona saat ini.
“Tapi sekarang harga sembako di sampang relatif stabil. Hanya saja memang untuk harga gula alami kenaikan lantaran pasokannya secara nasional berkurang,” ujarnya, Jumat, 17 April 2020.
Lanjut Busar, sapaan akrab Busar Wibisono mengatakan, kenaikan harga untuk komoditas pangan seperti gula pasir dianggapnya masih wajar karena memang menjadi permasalahan nasional, yakni stoknya berkurang. Harga di pasaran saat ini berkisar seharga Rp 18.500 dan sebelumnya pada pertengahan Februari 2020 lalu seharga Rp 12.500 per kilo gram.
“Tapi beberapa hari lalu, stok gula sudah bertambah karena sudah didatangkan langsung dari distributor asal Lampung sebanyak 35 ton gula, sehingga dengan stok gula yang berada di toko-toko di Sampang, kini secara total mencapai kurang lebih 45 ton gula,” paparnya.
Mengaca pada pengalaman sebelumnya, Busar menjelaskan, harga sembako umumnya akan merangkak naik pada saat momen H-3 Idulfitri. Kondisi tersebut menurutnya merupakan siklus akibat permintaan di pasar yang melonjak.
“Kenaikan sembako biasanya terjadi sebelum ramadhan, cuma kenaikannya kecil. Dan kemudian H-3 hari raya itu ada kenaikan seperti daging ayam, sapi, telur. Sedangkan seperti beras, tepung, minyak, harganya masih normal. Akan tetapi kami optimis harga sembako di Kabupaten Sampang akan tetap stabil, terkecuali di momen H-3 Idulfitri, karena pada umumnya permintaan selalu meningkat. Jadi kami imbau kepada masyarakat agar tidak panik di tengah wabah corona ini, karena stok sembako masih aman. Selain itu, kami juga berharap kepada pedagang untuk tidak mengambil kesempatan di tengah pandemi korona saat ini, karena semua masyarakat sudah alami dampaknya,” jelasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)