KORANMADURA.com – Seorang pria tewas tergantung di Taman Manula, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Polisi masih menyelidiki apakah korban tewas bunuh diri atau dibunuh.
Karena tewas di tengah pandemi virus Corona, petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis lengkap saat melakukan identifikasi. Petugas medis RSUD dr Mohammad Saleh bahkan terlebih dahulu menyemprotkan cairan disinfektan ke jenazah korban. Dari pemeriksaan petugas, korban diketahui berinisial MSS (48), warga Kecamatan Kejayan, Pasuruan.
Seorang petugas kebersihan taman, Slamet mengatakan, korban pertama kali diketemukan oleh ibu-ibu yang berniat olahraga di taman tersebut. Ibu-ibu itu melaporkan ada orang tewas tergantung.
“Dapat info itu, saya datangi lokasi dan benar ada orang tewas tergantung. Saya pun langsung melapor ke layanan call center 112,” kata Slamet, Selasa, 21 April 2020.
Banyaknya warga dan pengguna jalan yang melihat proses evakuasi korban sempat mengganggu arus lalu lintas di lokasi kejadian, hingga menimbulkan kemacetan. Petugas Satlantas Polres Probolinggo Kota yang datang ke lokasi langsung mengurai kemacetan.
TNI dari Kodim 0820 dan Yon Zipur 10 juga datang ke lokasi. Mereka ikut menghalau dan membubarkan warga yang ingin mendekat.
Kanit Reskrim Polsek Mayangan Iptu Mugi mengatakan, soal korban yang tewas tergantung masih dalam proses penyelidikan. Termasuk menunggu hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).
“Kita masih belum bisa memastikan kronologis tewasnya korban. Kita menunggu hasil dari penyelidikan olah TKP dan hasil visum tim medis rumah sakit. Nanti akan kami informasi lanjutannya,” ujar Mugi saat dikonfirmasi.
Visum dilakukan untuk mengetahui penyebab korban tewas. Apakah murni bunuh diri atau dibunuh.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. (DETIK.com/ROS)
