BANGKALAN, koranmadura.com – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Kecamatan Kokop (PMK), Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mendatangi Kantor Camat setempat, Selasa 28 April 2020.
Maksud kedatangan mereka ingin menyoal program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang dinilai lamban dalam proses pengajuan dari desa. Menurut mereka, lambatnya pengajuan akan berdampak kepada proses pencairan di bulan April 2020 ini.
“Desa-Desa di Kokop lamban menanggapi program BLT DD. Ini akan berdampak bantuan untuk bulan April tidak dapat dicairkan,” Tegas ketua advokasi PMK, Moh. Romli.
Oleh karenanya, ia mendesak Camat Kokop agar segera mengambil sikap dalam percepatan pelaksanaan program BLT DD. Semisal, kata Romli melaksanakan rapat koordinasi dengan semua kepala desa.
“Kami minta agar pak Camat secepatnya melakukan koordinasi atau rapat koordinasi,” pintanya, kepada Camat Kokop.
Sementara Ketua PMK, Syamsul Hadi menambahkan, agar penyaluran BLT DD tepat sasaran yang diharapkan oleh pemerintah pusat, maka pihaknya akan pantau realisasinya.
“Temen-temen Mahasiswa Kecamatan Kokop akan ikut andil dalam realisasi program tersebut” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Kokop, Muhammad Toha, mengaku sampai saat ini belum ada desa yang mengajukan program BLT DD. Namun demikian, pihaknya mendukung atas pengawalan mahasiswa dalam pelaksanaan realisasinya.
“Sejauh ini belum ada desa yang mengajukan BLT DD, kami akan secepatnya melakukan rapat koordinasi dalam minggu ini. Agar tepat sasaran, maka semua elemen harus bersama-sama ikut mengawal” katanya.
Perlu diketahui, BLT DD tersebut diperuntukkan kepada orang-orang yang terdampak virus Corona alias Covid-19. Selain itu juga, yang memiliki penyakit kronis. Dalam satu Kartu Keluarga (KK) berhak mendapatkan satu orang. Sementara realisasi penyalurannya direncanakan pada bulan April, Mei dan Juni 2020. (MAHMUD/SOE)