SAMPANG, koranmadura.com – Salah seorang petugas keamanan (sekuriti) di pasar Rongtengah, Sampang, Madura, Jawa Timur dinyatakan positif Corona dari hasil rapid tes. Namun yang bersangkutan diketahui tak punya riwayat perjalanan ke luar kota.
“Iya itu Satpam di pasar Rongtengah. Kalau punya riwayat perjalanan kayaknya tidak. Hanya saja yang bersangkutan sering keluar. Soalnya begini, Sampang sekarang kan diapit zona merah, jadi riwayat perjalanannya belum tentu dari Jakarta atau pun dari Malaysia. Karena sekarang, Sampang sudah lebih sensitif. Karena keluar ke Bangkalan atau pun ke Pamesakasan, sudah dikatakan Orang Dalam Risiko (ODR),” jelas Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Sampang, Djuwardi saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa, 28 April 2020.
Diakuinya, beberapa waktu lalu, untuk pencatatan ODR dilakukan kepada warga yang datang dari daerah pandemi seperti Jakarta, Malaysia dan beberapa daerah zona merah lainnya. Akan tetapi, pihaknya menyampaikan bahwa warga yang datang dari kabupaten tetangga di Madura sudah dinyatakan sebagai ODR. Berdasarkan data yang dikantonginya, saat ini terdapat empat orang yang diisolasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Sampang.
“Dengan yang satpam, di BLK ada empat orang. Dari empat orang itu, dua orang merupakan penghuni baru, dan duanya lagi sudah dirapid tes sebelumnya dan hasilnya negatif. Sedangkan yang baru itu satu juga negatif (rapid tes), tapi yang satpam ini dicurigai karena ada reaksi. Tapi reaksi itu belum disimpulkan Corona karena untuk menentukan positif atau tidaknya itu memerlukan waktu yang panjang,” paparnya.
Ditanya status paparan petugas satpam, Djuwardi menyatakan masih termasuk Orang Dalam Pemantauan (ODP). Jika terdapat gejala lebih jauh seperti Corona, maka pihaknya akan memasukkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Ya kalau nanti tidak muncul, ya tetap ODP malah bisa kembali ke masyarakat normal,” jelasnya.
Namun begitu pihaknya menceritakan, Satpam tersebut pernah memasuki RSUD ke dokter THT. Saat itu pula yang bersangkutan ditemukan sedikit kelainan pada indra penciumannya.
“Kelainannya itu, kepekaan indra penciumannya berkurang, makanya diarahkan untuk dikarantina di BLK. Nanti untuk tahap berikutnya kita tes yang lebih intensif lagi seperti swab dan sebagainya,” tegasnya. (Muhlis/SOE)