BANGKALAN, koranmadura.com – Stok kantong darah yang dimiliki oleh Palang Merah Indonesia (PMI), Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kian menipis. Pasalnya, hal ini disebabkan oleh wabah virus corona atau Covid-19.
Hingga hari ini, Senin, 27 April 2020, PMI Bangkalan mencatat, setidaknya ada 245 kantong darah. Terdiri dari golongan A sebanyak 73, B sebanyak 60, AB sebanyak 11 dan O sebanyak 101 kantong.
Koordinator Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bangkalan, Mohammad Syarif Husein menyampaikan, jika hari biasa sebelum memasuki pandemi virus yang mewabah secara nasional ini bisa memiliki stok sebanyak 400 lebih.
“Dari 300 sampai 400 lebih jika hari-hari normal, sebelum adanya wabah virus corona, sekarang belum stabil,” kata Asep, sapaan akrab Mohammad Syarif Husein.
Saat ini, tidak bisa ekspansi mencari pendonor darah ke tempat-tempat lembaga yang berpotensi bisa menyumbangkan darahnya seperti sekolah dan perguruan tinggi. Sebab, kata Asep, saat ini banyak instansi yang libur.
“Sekolah, perguruan tinggi dan instansi yang lain kan libur jadi kita tidak bisa cari darah menggunakan mobil unit,” katanya.
Agar stok darah tetap tersedia, pihaknya bersama dengan staf yang lain menerapkan sistem jemput bola. Menurutnya, setiap petugas PMI Bangkalan membawa orang yang bersedia mendonorkan darahnya.
“Di pertengahan bulan ini setiap staf di sini diwajibkan bawa orang pendonor sekitar 7 sampai 10 orang. Jumlah staf di sini ada 40 orang,” tutupnya. (MAHMUD/ROS/VEM)