KORANMADURA.com – Pendaftaran Kartu Pra Kerja untuk batch pertama sudah ditutup sejak pukul 16.00 WIB tadi. Total sebanyak 5.965.048 orang yang sudah mendaftar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, daerah asal peserta yang mendaftar cukup merata mulai dari timur hingga wilayah barat Indonesia.
“Kami menerima mulai dari Jabar sampai dengan Gorontalo, dari timur ke barat. Termasuk Aceh dan Papua Barat,” tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 16 April 2020.
Namun ternyata yang paling banyak mendaftar rata-rata di beberapa wilayah di pulau Jawa. Wilayah-wilayah itu terindikasi yang terjadi banyak pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Yang terbanyak kami lihat Jabar, Jateng, Jatim, DKI Jakarta, Banten. Kemudian daerah-daerah yang memang diprediksi mengalami akibat pandemi ini terjadi kebutuhan yang meningkat bagi mereka yang terkena PHK atau dirumahkan ataupun UMKM yang mengalami kesulitan,” tuturnya.
Sekadar informasi, dari peserta yang sudah melakukan registrasi itu, sebanyak 4.428.669 user sudah melakukan verifikasi yang dikirim melalui email. Kemudian yang sudah dilakukan verifikasi berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 3.294.190 user.
“Kemudian di proses lagi dengan data yang ada dari kementerian dan yang lain, maka yang telah memasuki joint batch sebanyak 2.078.026,” tuturnya.
Nah dari sebanyak 2.078.026 peserta yang masuk joint batch akan dipilih 200 ribu peserta yang bisa langsung mengikuti pelatihan gelombang pertama.
Mereka yang terpilih akan mendapatkan notifikasi melalui SMS. Notifikasi ini akan dikirimkan pada masa waktu Sabtu hingga Senin besok.
Sementara untuk sisanya peserta yang sudah masuk joint batch namun belum masuk gelombang pelatihan pertama bukan berarti tidak lolos. Mereka tetap bisa ikut pelatihan pada gelombang berikutnya. (DETIK.com/ROS/VEM)