SAMPANG, koranmadura.com – Merasa iba dan terharu melihat perjuangan dokter di garda depan melawan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), R. Keenan Ronauli Wahyudi, bocah asal warga Permata Indah, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Madura, Jawa Timur, rela pecahkan isi celengan yang ditabungnya selama setahun lebih untuk disumbangkan ke Posko Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 setempat, Senin, 13 April 2020.
Bocah itu merupakan putra dari pasangan suami istri (pasutri) Rony Wahyudi dan Dian. Bocah berusia empat tahun itu masih tercatat sebagai murid dari kelompok bermain Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Nurul Hidayah.
Rony Wahyudi, Ayah Keenan menceritakan, anaknya yang akrab dipanggil Oyik menabung uang dalam celengannya selama 1,5 tahun. Niatan menyumbangkan hasil tabungannya bermula saat dirinya sedang menyaksikan sebuah tayangan televisi tentang penanganan Covid-19 di Jakarta. Kala itu, seorang dokter tersorot dan diwawancarai dalam keadaan menangis.
“Di saat itulah anak saya muncul dan melihat tayangan televisi itu, saat itu pemberitaan pak Anies Baswedan. Kemudian bertanya kepada saya dan ibunya, kenapa dokternya nangis bu, ya istri saya bilang pak dokternya lagi sakit. Namun lama dari itu, Oyik bawa celengan dan berkata, ini kasih ke pak dokternya buat beli sirup. Kami pun diam seketika melihat tingkah anak saya dengan rasa kemanusiannya yang muncul karena dirasa masih anak-anak,” cerita Roni sambil terenyuh.
Bahkan Roni mengaku, sempat beberapa jam kemudian memastikan kembali niatan putranya untuk memberikan celengannya kepada tim medis dalam memerangi wabah Corona. Bahkan empat hari kemudian, anaknya sempat menegurnya lantaran celengannya tak kunjung diberikan ke tim medis.
“Dia kan masih anak-anak, biasanya kan keinginan akan berubah setelah beberapa saat. Tapi niatan Oyik tetap, bahkan beberapa hari kemudian balik tanya dan negur saya karena celengannya tak kunjung diberikan ke tim medis, saya pun bingung mau disalurkan kemana, ya akhirnya kami salurkan ke tim Satgas,” katanya.
Menurut Roni, meski yang selama ini diketahuinya bahwa seorang dokter kebanyakan berasal dari orang mampu, dirinya tidak menampik jika kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) sangat dibutuhkan oleh tim medis dalam memerangi wabah Corona. Dalam tayangan pemberitaan saat itu, dokter tersebut menangis dan memohon bantuan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di tayangan media swasta TV One pada kasus virus Corona.
Sementara Anggota Satgas Penanggulangan Covid-19 Sampang, Moh. Imam mengucapkan terima kasih kepada adik Oyik bersama keluarga karena telah peduli memberikan sumbangan untuk pencegahan pandemi virus Corona.
“Oyik memberikan uang tabungannya kepada kami untuk membeli obat bagi tim dokter pada penanganan kasus virus Corona,” tuturnya.
Iman sapaan akrab Moh Imam berharap supaya sikap adik Oyik dapat memotivasi dan menjadi contoh untuk diikuti masyarakat dalam hal memberikan bantuan pada upaya percepatan pencegahan wabah virus pandemik itu.
“Jumlah uang dalam celengan yang diberikan Oyik kepada petugas Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sampang mencapai Rp 527 ribu,” akunya. (Muhlis/SOE/DIK)