SAMPANG, koranmadura.com – Sebanyak 15 jabatan tinggi pratama di lingkungan birokrasi Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, hingga saat ini masih dijabat pelaksana tugas (Plt) atau non definitif.
Kabid Mutasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sampang, Arif Lukman Hakim menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan pengisian belasan kursi kosong setingkat kepala dinas dengan status definitif. Menurutnya, pihak pemerintah daerah diakuinya telah berkirim surat kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) perihal status kursi kosong tersebut.
“Yang kosong ada 15 kursi jabatan tinggi pratama atau setingkat kepala dinas, sebenarnya pihak kami dari pemerintah daerah sudah berkirim surat sejak Februari 2020 lalu kepada KASN, namun sampai sekarang belum ada jawaban kepastiannya,” ujarnya, Sabtu, 2 Mei 2020.
Lanjut Yoyok sapaan akrab Arif Lukman Hakim menyebutkan, belum disresponsnya surat pnegajuan pengisian yang dikirimkan kepada KASN dimungkinkan karena wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang saat ini tengah merajalela di Indonesia.
“Pengajuan pengisian ini dilakukan sebelum menggelar lelang atau seleksi terbuka. Artinya harus ada persetujuan dari KASN untuk melaksanakan seleksi terbuka. Nah, masalahnya sekarang, pengajuan yang kita layangkan belum ada jawaban,” katanya.
Arif menjelaskan kekosongan atas 15 jabatan tinggi itu terdiri atas jabatan Sekretaris Daerah, jabatan asisten, staf ahli, serta belasan jabatan kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
“Untuk jabatan OPD yang masih dijabat Plt itu belasan. Mulai dari Disdik, Dinkes, DLH, DPMPTSP, Dispertan, Bappelitbangda, Inspektur daerah dan lain-lain. Kami berharap kekosongan kursi jabatan itu segera diisi oleh pejabat difinitif. Dan mudah-mudahan covid-19 segera berlalu agar pemerintah pusat bisa segera merespons keperluan daerah karena jika jabatan terus dibiarkan kosong, tentunya berdampak pada efektivitas organisasi perangkat daerah dan kinerja para pejabat,” ungkapnya. (MUHLIS/ROS/DIK)