PAMEKASAN, koranmadura.com- Sebelum membalas serangan anggota Parlemen, Raja bernama Kanjeng Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat, seolah memberi peran penting kepada Mahapatih Totok Hartono sebagai second striker kerajaan.
Sang Mahapatih yang ditugaskan berdiri di belakang striker murni, cukup menyampaikan kabar terkait kereta kencana yang akan diserahkan kepada pimpinan di masing-masing desa.
Sementara Kanjeng Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat, yang berperan striker murni masih menunggu waktu tepat untuk melakukan serangan balik kepada anggota parlemen bernama Ali Masykur.
Sang Raja cukup sabar menunggu peluang untuk Counter Attack Ali Masykur, yang melakukan serangan tembak ketika kereta kencana disimpan di komplek keraton baru bernama Kota Cinema Mall (KCM).
Dua hari setelah serangan tembakan terdengar publik, sang raja tiba-tiba mengumpulkan seluruh klebun (Kades) di Pendopo Kerajaan. Kanjeng Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat kemudian berdiri di podium menyampaikan Sabda Raja terkait situasi kerjaan di tengah serangan Virus Corona (Covid-19).
Seusai mengajak para klebun untuk sama-sama melawan serangan virus asal China, Kanjeng Raden Haryo Baddrut tiba-tiba ‘menyerang’ anggota parlmen yang diketahui satu Mazhab dengan Wakil Raja.
Serangan anggota parlemen Ali Masykur di tengah Pandemi Covid-19, dianggap lucu oleh Kanjeng Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat.
“Kita sedang tembak-tembakan bersama lawan yang tidak jelas (Covid-19), tiba-tiba muncul, hai guys. Tidak lucu Pak Ketua Dewan, tidak lucu Pak Wabup, tidak lucu Pak Sekda. Ya kan, hahahaha. Kan jadinya lucu. Apa kabar guys,” turur Raden Haryo Baddrut Tamam.
Serangan balik Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat yang dikenal suka menggelitik itu bermotif humoris, tapi mematikan. Seketika itu, Ali Masykur jadi bahan tertawan Raja dan undangan kerajaan yang hadir.
Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat menyampaikan kepada Ketua Parlemen dan pimpinan keraton desa, bahwa kerajaan belum menerima kereta kencana.
“Bagaimana ini, Saya, Pak Wabup dan Sekda belum menerima mobil desa kok sudah muncul, hai guys. Hahahaa. Gimana kok salah terus, mobil belum diterima kok sudah ada guys,” ungkap sang raja sembari tertawa manis.
Anggota Parlemen Pamekasan, Ali Masykur, mendatangi komplek keraton KCM yang menjadi gudang penyimpanan kereta kencana yang sudah dibranding beberapa hari lalu.
Dalam rekaman video vlog yang beredar, Ali Masykur menyebutkan bahwa betul KCM ada hubungannya dengan Berbaur dan Raden Haryo Baddrut Tamam Adi Ningrat, karena kereta kencana disimpan di dalam komplek KCM.
“Saya berda di komplek KCM, betul KCM ini ada hubungannya dengan Berbaur guys, dengan Baddrut Tamam, mobil yang dibeli khusus pemetintah desa ternyata disimpan di sini,”
“Yang selama ini penandatanganan prasasti KCM yang tidak pernah diakui oleh Baddrut Tamam guys, ternyata ada hubungannya dengan mobil desa (kereta kencana). Sebagai komisi I, kami lelangnya tidak tahu, tiba-tiba mobilnya sudah dibeli dan sudah dibranding dan digudangkan di gudang Cinema Mall Nyalaran,” sentil Ali Maskur.(RIDWAN/GHOZI/SOE/VEM)