PAMEKASAN, koranmadura.com – Warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, saat ini dihadapkan dengan dua wabah sekaligus, selain Virus Corona (Covid-19), Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menyerang warga Pamekasan, kedua wabah ini sama-sama tidak memandang usia.
Bahkan, anak yang belum genap berusia 12 tahun saja harus menjalani perawatan akibat DBD, tertua penderita damam berdarah ini berusia 55 tahun.
Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, warga Pamekasan yang telah terjangkit DBD tembus 100 orang, terhitung dari Januari hingga Maret 2020.
Pada bulan Januari, penderita DBD sebanyak 28 orang, Februari sebanyak 44 orang, dan Maret 28 orang. Penderita DBD selama tiga bulan itu tidak ada satupun yang meninggal dunia.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pamekasan, Sri Astutik mengatakan, semua pasien DBD di Pamekasan dirawat di Puskesmas.
“Alhamdulillah tidak ada yang meninggal, sembuh semua,” kata Sri Astutik, 8 Mei 2020.
Data penderita DBD itu potensi bertambah, karena jumlah penderita pada bulan April belum terdata di Dinkes.
“Untuk penderita bulan April masih menunggu laporan dari masing-masing Puskesmas,” ungkapnya.
Dikatakan Sri Astutik, saat ini Dinkes dan Puskesmas yang ada di 13 Kecamatan tengah berjuang untuk menekan angka DBD, salah satu cara yang dilakukan yaitu pengendalian faktor penularan DBD.
“Kami juga melakukan deteksi dini dan intens sosialisasi cara pencegahan DBD,” terangnya.
Sementara itu, warga Pamekasan yang terpapar Covid-19 sebanyak 10 orang, lima pasiem dinyatakan sembuh, empat pasien masih dirawat di RSUD Pamekasandan satu pasien meninggal. Jumlah pasien Corona ini berdasarkan data dan pata sebaran Covid-19 yang dirilis Pemkab Pamekasan, pukul 13:00 Wib, Sabtu, 8 Mei 2020. (RIDWAN/SOE/VEM)