SAMPANG, koranmadura.com – Di tengah wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terus berkepanjangan, dampak akan stok ketersediaan pangan di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, bisa menjadi ancaman.
Plt Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sampang, Suyono menyampaikan, stok pangan di wilayahnya masih dinyatakan aman. Hal itu karena terbantu oleh kebiasaan para petani di Sampang yang jarang menjual gabah hasil panennya.
“Dari kebiasan itu, pangan di masayarakat sudah mencukupi dari gabah hasil yang disimpannya,” tuturnya, Senin, 11 Mei 2020.
Kemudian, kata Suyono, kecukupan pangan juga tergantung pada stok beras yang ada di Sampang secara keseluruhan. Menurutnya, sejak panen raya pada Maret-April 2020 lalu, pihaknya telah memiliki kurang lebih 35.124 hektare lahan padi yang sudah dipanen.
“Dari 35.124 hektar lahan padi itu, dihasilkan gabah kering giling kurang lebih sebanyak 202.314 ton. Dari gabah kering itu jika diberaskan diperoleh sekitar 127.862 ton beras. Nah hasil beras itu kan sampai April lalu dan seminggu sebelum panen kami sudah imbau untuk melakukan pembibitan agar setelah panen langsung memulai masa tanam lagi. Dan diperkirakan panen raya lagi yaitu pada Juli-Agustus 2020 mendatang,” katanya.
Dari pola dan kebiasaan itu, Suyono memprediksikan ketersediaan stok pangan di wilayah Sampang hingga hari raya masih cukup.
“Nah setelah itu disambung lagi pada masa panenan Juli-Agustus 2020 mendatang,” prediksinya.
Disisi lain, pihaknya bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) telah memberikan masker kepada para petani yang melakukan masa panen di Sampang beberapa waktu lalu.
“Intinya kami tetap mengimbau kepada para petani sebagai garda depan penyedia pangan untuk tetap menerapkan Physical Distancing maupun Sosial Distancing baik saat menanam maupun saat panen raya.
Kemudian usai dari sawah juga disarankan mencuci tangan yang bersih atau bahkan mandi,” imbaunya. (MUHLIS/ROS/VEM)