SAMPANG, koranmadura.com – Meski dalam situasi pandemi dan imbauan physical distancing tak membuat sejumlah kalangan berhenti untuk berbagi berkah di bulan Ramadan. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam wadah Himpunan Mahasiswa Sampang Universitas Trunojoyo Madura (Himasa-UTM).
Demi menghindari kerumunan massa, para mahasiswa ini salurkan bantuan anak yatim ke beberapa lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) dengan memakai jasa Ojek Online (Ojol).
Pembina HIMASA-UTM, Syamsul Arifin mengaku, selain bertujuan untuk mengurangi kerumunan massa, pihaknya juga membantu para ojol yang sejak pandemi pendapatannya turun ke titik nadir.
“Sejak penerapan physical distancing, jelas mempengaruhi pendapatan para ojek online di Kabupaten Sampang, sehingga kami juga memperhatikan kondisi itu. Dari kondisi itu, adik-adik mahasiswa berinisiatif menggunakan jasa ojek online sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi kerumunan massa demi meminimalisir sebaran virus corona di Kabupaten Sampang, serta membantu menambah pendapatan para ojol di Sampang,” katanya usai penyerahan santunan di Posko Pemberangkatan di jalan Jaksa Agung Suprapto.
Sementara Ketua Umum (Ketum) HIMASA-UTM, Dimas Syah Fachlevi mengatakan, kegiatan bakti sosial berupa penyerahan santunan anak yatim dan warga terdampak Corona tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya.
Namun begitu, di masa pandemi saat sekarang ini, diakuinya perlu juga memperhatikan keselamatan dan kesehatan pengurus dan anggotanya. Oleh sebab itu, pihaknya menerapkan konsep pemberdayaan pelaku usaha ojol, salah satu pekerjaan yang saat ini terdampak Covid-19.
“Konsepnya sengaja menggunakan jasa ojol, selain menambah penghasilan mereka, karena kami juga memperhatikan keselamatan dan kesehatan pengurus dan anggota kami di tengah sebaran ini. Kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh donatur untuk menyukseskan acara ini,” jelasnya. (Muhlis/SOE/DIK)