KORANMADURA.com – Jelang lebaran hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah petugas semakin giat melakukan operasi untuk mencegah adanya masyarakat melakukan mudik. Termasuk salah satunya menyisir jasa transportasi tak resmi dengan iming-iming bisa meloloskan pemudik.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan beberapa antisipasi dari pihak kepolisian. Salah satunya melaksanakan patroli siber, sebab jasa travel gelap kerap diiklankan melalui jejaring media sosial.
“Kami melakukan patroli cyberr mencari orang yang mengiklankan bisa membawa pemudik, jadi patroli cyber tidak hanya krimsus tetapi juga mengantisipasi orang-orang yang bisa menawarkan mudik,” kata Sambodo Purnomo Yogo dalam diskusi online bersama Institut Studi Transportasi (Instran), Rabu (6/5/2020).
Selain itu, petugas juga sudah mengenal tanda kendaraan komersial seperti truk yang dimanfaatkan untuk mengangkut pemudik.
“Kami sudah memiliki ciri truk-truk yang mengangkut orang seperti apa.” tegas Sambodo.
Di sisi lain Kepala Bidang Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Edy Sufaat penyisiran juga dilakuan di terminal.
“Sejak Sabtu (2/5) hingga Selasa (5/5) kemarin, kita melakukan penyisiran ke berbagai tempat. Dari sana didapatkan bahwa terminal bus AKAP yang sedang tidak digunakan karena sementara tidak beroperasi, dijadikan tempat travel gelap,” kata Edy dalam kesempatan yang sama.
Sebagai bentuk langkah pencegahan, ada beberapa sanksi yang diberikan kepada travel yang masih beroperasi mengangkut pemudik.
“Kendaraan bersangkutan kita langsung lakukan pengecekan, mulai dari melihat buku uji (KIR) sampai administrasinya. Jika kendaraan tidak laik jalan, maka operasinya kita setop,” ucap Edy. (detik.com/ROS/VEM)