SUMENEP, koranmadura.com – Pandemi Covid-19 di tanah air belum terkendali betul. Tiap hari jumlah kasus masih terus bertambah. Meski begitu pemerintah telah berancang-ancang menerapkan new normal.
Dengan diterapkannya new normal, bisa jadi nantinya sekolah-sekolah yang hingga sekarang masih diliburkan akan kembali aktif tentunya dengan protokol kesehatan ketat.
Mengenai hal tersebut sejauh ini memang belum ada keputusan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang masih menunggu keputusan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.
Namun jika hal itu terjadi, artinya kegiatan belajar mengajar aktif di saat pandemi Covid-19 belum usai sepenuhnya, ada kekhawatiran yang perlu diperhatikan secara serius.
Salah satu yang dikhawatirkan ialah penerapan protokol kesehatan di sekolah, khususnya kepada siswa-siswi sekolah dasar (SD). Kekhawatiran itu sebagaimana disampaikan oleh Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim.
“Kalau anak-anak sekolah, khususnya anak SD ini bagaimana bisa jaga jarak? Saya ini benar-benar khawatir kalau itu harus masuk,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu.
Menurutnya kalau bagi siswa-siswi SMP atau SMA dan yang sederajat mungkin penerapan protokol kesehatan di sekolah masih bisa dilakukan. Karena sedikit banyak mereka sudah tahu bahaya Covid-19.
“Kalau anak SD, kan, anak-anak ini belum tahu bahayanya secara keseluruhan. Masih sulit, sepertinya. Saya tidak tahu, bagaimana nanti keputusan pusat terkait hal itu,” tegasnya.
Sekadar diketahui, per hari Rabu, 27 Mei 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah empat dari sebelumnya tujuh orang. Sehingga sejauh ini sudah ada 11 orang di Sumenep dinyatakan positif. Dua di antaranya telah sembuh. Sembilan masih dirawat. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)