SUMENEP, koranmadura.com– Sejumlah remaja putri terlihat sibuk. Di antara mereka ada yang menggunting dan menjahit kain. Sebagian lainnya menata dan memasukkan dalam kotak kardus.
Para remaja itu merupakan anggota komunitas Humanity for All (kemanusiaan untuk semua) yang merupakan gabungan dari GUSDURian, Pramuka, dan beberapa kelompok lainnya di Sumenep.
Mereka membuat alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, masker dan face shield (pelindung wajah) untuk tim medis dan masker. Aktivitas di Gedung Gria Madasakti, Kota Sumenep, Jawa Timur itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Koordinator GUSDURian Sumenep, Faiqul Khair Alkudus, mengatakan kegiatan yang dilakukan teman-temannya itu awalnya untuk memenuhi kebutuhan masker di masyarakat secara cuma-cuma.
Namun setelah mengetahui alat pelindung diri tenaga medis makin menipis, mereka mulai mencoba memproduksi APD untuk tenaga medis. Mulai dari baju hazmat suit, masker bedah dan face sield (pelindung wajah).
“Kami melibatkan tim dari Dinas Kesehatan sebagai tenaga pendamping untuk hal yang berkaitan dengan desain dan standar produksi. Jadi, APD yang kami produksi sudah memenuhi standar yang ditentukan. Termasuk standar bahan, seperti baju hazmat yang menggunakan bahan spund bond,” kata Faiq.
Pada bulan puasa, kegiatan memproduksi APD itu digunakan sebagai waktu menunggu buka puasa. Sebab, pada pagi hari sebagian anggota komunitas tersebut harus menyalurkan bantuan kemanusiaan atau membatu satgas di Posko Covid.
Selama melaksanakan kegiatan tersebut, kelompok tersebut telah berhasil memproduksi ratusan unit APD, mulai baju hazmat suite, masker bedah, masker KN 95 dan face shield.
Seluruh APD tersebut sudah disalurkan ke RSUD Sumenep dan sejumlah Puskesmas di wilayah itu bersama bantuan lain dari pihak-pihak yang peduli.
“Untuk APD yang tidak bisa diproduksi sendiri, seperti spatu booth dan hand gloves kami membeli di Surabaya,” jelas Faiq.
Selama sebulan terakhir, komunitas Humanity for All sudah menyalurkan bantuan berupa 700 lembar baju hazmat suite, 1.000 unit face shield, 250 lembar masker KN 95, 10 box masker bedah, 30 buah sepatu booth, 10 box hand glove (pelindung tangan) dan lainnya.
“Sebagian dari yang kami salurkan, adalah hasil produksi sendiri dan sebagian lainnya sumbangan dari beberapa pihak seperti Yayasan Tri Dharma, Keluarga Buddayana Indonesia dan Buddist Education Center,” jelas Faiqul Khair.
Sebagian dari APD itu disalurkan kee sejumlah Puskesmas, termasuk di antaranya ke Puskesmas Pasongsongan. (G. Mujtaba/SOE/VEM)