BANGKALAN, koranmadura.com – Pasien inisial HN, warga asal Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang reaktif antibodi meninggal dunia pada 14 Mei 2020 kemaren malam.
Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19, dr. Catur Budi Keswardiono. Menurutnya, walaupun reaktif antibodi sebagai pelawan virus di dalam tubuhnya, namun yang bersangkutan masih belum bisa dipastikan positif Covid-19.
“Iya ada. Masih rapid test reaktif antibodi. Belum pasti positif Covid-19,” kata Catur, sapaan akrabnya, Jumat, 15 Mei 2020.
Namun, untuk mengetahui material genetik virus tersebut, kata Catur pihaknya sudah melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan pengambilan sampel lendir di bagian tenggorokan dan hidung.
“Sudah diswab tenggorokan, tapi masih belum keluar hasilnya. Biasanya butuh waktu 10 hari,” katanya.
Sementara dalam penguburan pasien reaktif tersebut, kata Catur menggunakan prosedur tetap (Protap) Covid-19. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi pasien tersebut khawatir terpapar oleh virus yang berasal dari Wuhan, China.
“Pemakanman menggunakan prosedur Covid-19. Jam 12 malam selesai dikafani, dan jam 01.00 WIB pelaksanaan pemakaman,” katanya. (MAHMUD/SOE/DIK)