BANGKALAN, koranmadura.com – Petugas lapangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah tidak turun ke bawah (Turba) lagi untuk mencatat angka meteran di rumah pelanggan. Hal itu disebabkan oleh wabah virus Corona yang diimbau phisycal distancing.
Namun demikian, agar penyaluran air dan pembayaran tarif tetap berjalan dengan lancar, pihak PDAM menerapkan pencatatan angka meteran secara mandiri dengan mengirim via online yakni WhatsApp.
Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM Bangkalan, Bambang Hariyanto menyampaikan, pelanggan diwajibkan melakukan foto meteran dan Nomor Identitas (ID), selanjutnya dikirim melalui WhatsApp kepada petugas yang ditentukan di setiap daerah.
“Karena petugas tidak bisa ke rumah pelanggan, maka harus melaporkan angka meteran dan ID secara mandiri melalui aplikasi WhatsApp, mengingat saat ini ada pembatasan di tengah Corona ini,” kata Bambang, Senin, 18 Mei 2020.
Pihaknya juga menyampaikan, setidaknya ada 8 petugas PDAM yang tersebar di beberapa daerah di kota dzikir dan shalawat. Setiap petugas, kata Bambang memegang sekitar 2.000 pelanggan.
“Ada delapan petugas. Jumlah total pelanggan sekitar 16 ribu. Jadi setiap orang pegang 2.000,” katanya.
Namun demikian pencatatan secara mandiri tersebut akan dikembangkan lagi. Rencana ke depan program tersebut akan dikaji. Jika memang efektif, kata Bambang akan dibuatkan aplikasi.
“Pada akhirnya akan dibuatkan aplikasi yang bisa di-download melalui play store. Jika cara itu berjalan baik,” jelasnya.
Ditanya langkah PDAM saat masyarakat tak memfoto angka meteran, Bambang menyampaikan petugas akan menghampiri rumah pelanggan untuk mencatat angka meteran dan ID pelanggan, sambil lalu mengingatkan.
“Petugas akan turun ke rumah pelanggan untuk memfoto, sambil lalu mengimbau agar memfoto secara mandiri,” tutupnya. (MAHMUD/SOE/DIK)