BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah pusat selalu menggaungkan kebijakan new normal atau normal baru dalam pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19. Hal itu, diharapkan bisa menyelamatkan perekonomian Indonesia yang kian memburuk.
Lalu bagaimana jika kebijakan new normal itu diterapkan di kabupaten paling barat pulau Madura yang saban hari kasusnya kian meningkat?
Baca: Menuju New Normal, Kapolres Bangkalan Perketat Pengawasan Pusat Keramaian
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) sekaligus Tim Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Sudiyo menyampaikan, jika diterapkan new normal, dirinya merasa khawatir kasus Covid semakin tak terbendung.
“Dikhawatirkan seperti itu (bertambah) kasus Corona di Bangkalan jika terapkan new normal. Namun itu kan aturan pemerintah,” kata Sudiyo, Rabu, 3 Juni 2020.
Menurutnya, penerapan new normal itu sebanarnya di daerah yang sudah terkendali. Namun jika di kota salak ini hampir setiap hari ada penambahan kasus virus Corona.
“Jika new normal itu harapannya sudah landai, cendurung turun penambahan kasus Corona,” tuturnya.
Baca: Soal Kebijakan New Normal, Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Belum Bersikap
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat di wilayah ia bertugas, agar tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, sehingga diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Tetap disiplin dan taat terhadap protokol kesehatan, karena itu bisa mengurangi penyebaran Corona,” katanya.
Perlu di ketahui, berdasarkan peta sebaran Covid-19 di laman web resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan: http://www.bangkalankab.go.id, pada tanggal 2 Juni 2020, tercatat kasus pasien yang positif Corona mencapai 53 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengewasan (PDP) sebanyak 30 dan Orang Dalam Pemantauan terhitung 928 orang. (MAHMUD/SOE/VEM)