KORANMADURA.com – Pasar tradisional adalah pusat pertemuan pedagang dan pembeli sekaligus sebagai ujung dari distribusi pangan rakyat. Dengan begitu, potensi penyebaran virus Corona di sana terbilang cukup tinggi mengingat pola transaksi tawar menawar dan menggunakan uang tunai masih sulit ditinggalkan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), 573 orang positif dan 32 orang meninggal dunia yang tersebar di 110 pasar seluruh Indonesia. Untuk itu, Ketua DPP IKAPPI Bidang Keanggotaan Dimas Hermadiyansyah berharap semua pihak baik itu relawan, BUMN, Pemda/BUMD, Organisasi Masyarakat, Kepemudaan dan perusahaan swasta untuk bersama-sama menyelamatkan pasar dari penyebaran COVID-19.
“Hal ini penting karena besarnya jumlah pasar tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 13.450 pasar, dari jumlah tersebut menampung sebanyak 12,3 juta pedagang belum termasuk para pemasok barang, PKL, kuli panggul serta jejaring rantai di pasar tradisional,” ujar Dimas dalam keterangan tertulisnya, Senin, 15 Juni 2020.
“Belum lagi dilihat dari nilai ekonomi yang berputar di Pasar tradisional seluruh Indonesia mencapai triliunan rupiah perhari,” sambungnya.
Dengan terus bertambahnya temuan kasus positif COVID-19 di Pasar tradisional, maka menurut Dimas mata pencaharian 12 juta lebih pedagang terancam hilang. Oleh karena itu, pelaksanaan Protokol Kesehatan di Pasar harus secara intensif disosialisasikan serta pelaksanaan program bantuan penyediaan masker maupun hand sanitizer untuk pedagang serta penyemprotan disinfektan secara rutin disaat pasar berhenti beroperasi.
“IKAPPI sendiri sedang dan terus berikhtiar melakukan langkah-langkah koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait agar ada peran serta dari seluruh komponen masyarakat untuk ikut bergotong royong melawan COVID-19 di pasar,” imbuhnya.
IKAPPI berniat membentuk membentuk Satgas IKAPPI untuk Penanggulangan Penyebaran COVID (SIGAP COVID-19). Satgas bentukan IKAPPI ini akan memulai operasinya dari pasar-pasar tradisional ada DKI Jakarta sebagai percontohan.
“Kita berharap kita bisa bersama-sama menjaga agar pasar aman dan nyaman untuk di kunjungi serta mata pencaharian 12 juta lebih masyarakat yang menggantungkan hidup di pasar tradisional terselamatkan,” pungkasnya. (DETIK.com/ROS/VEM)