SAMPANG, koranmadura.com – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sampang, Madura, Jawa Timur melakukan aksi damai ke Mapolres setempat, Rabu, 10 Juni 202p.
Aksi ini dilakukan karena Poles dinilai kurang tegas memberlakukan maklumat Polri tentang pencegahan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ketidaktegasan itu terbukti ketika Polres tidsk memberikan tindakan ketika terjadi kerumunan massa melebihi 30 orang.
Pantauan, selain berorasi, mereka juga membawa beragam atribut berupa replika nisan makam bertuliskan “Polres Buta dan Tuli” serta “Sampang Berduka”. Replika itu sambil dikelilingi para mahasiswa sambil memegang bunga mawar hitam mengibarkan bendara.
Namun aksi damai pun menjadi tegang ketika replika tersebut dilarang masuk oleh Polres. Mahasiswa pun kecewa hingga berujung pemblokiran jalan raya.
“Tak disangka, kami yang sebelumnya sudah dipersilakan masuk, namun ketika melihat atribut replika nisan makam dan bunga hitam yang kami bawa. Malah mereka melarang kami. Ketika ditanya aturan yang melarangnya, malah mereka tidak menunjukan surat resmi larangan aturan main di internal Polres,” ucap Korlap aksi damai, Mauzul.
Massa ini juga sempat adu argumen lantaran seluruh atribut yang dibawanya tidak dikerkenankan masuk ke dalam Mapolres.
“Barang-barang (replika nisan makam dan bunga mawar hitam) ini tidak berbahaya, kalau tidak percaya silakan pukulkan ke kepala saya, tidak akan bikin mati kok. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami, paling tidak 10 menit sudah cukup. Aksi kami aksi damai kok, bukan aksi anarkis,” katanya.
Kasat Intelkam Polres Sampang, AKP Dani Parijono tetap bersikukuh melarang masuk belasan aktivis jika harus membawa segala atribut yang dibawanya, terlebih replika nisan makam.
“Kami juga punya aturan di internal kami. Jadi mari saling menghormati jika bertamu,” pintanya.
Karena dilarang, para aktivis ini pun melakukan blokir jalan di depan Mapolres, para aktivis terpantau sempat bersitegang. Bahkan arus lalu lintas sempat macet dan polisi pun juga memblokir jalan tersebut untuk pengendara umum. Sampai hingga saat ini aksi damai masih berlangsung. (Muhlis/SOE/DIK)