PAMEKASAN, koranmadura.com – Tiga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat setelah mengalami luka di bagian kepala saat melakukan aksi penolakan tambang atau galian C ilegal.
Masing-masing kader yang terluka karena diduga diamuk polisi tersebut, yaitu Ficky, kader Komisariat PMII IAIN Madura; Yasin, kader IAI Al-khairat; dan Khairul Umum, kader PMII Kampus UIM.
Ketua Cabang PMII Pamekasan, Mohammad Lutfi mengatakan, Ficky mengalami luka di bagian kepala, yang diduga kuat dipukul polisi pakai tembak gas air mata.
“Ficky bocor kepalanya, Yasin luka di dada dan Khairul Umam hanya lemas setalah diamuk oleh oknum polisi,” kata Mohammad Lutfi.
Lutfi, panggilan Mohammad Lutfi, menjelaskan, saat ini kader PMII yang mengalami luka tengah dirawat di RSUD Pamekasan.
“Kami belum bisa mengambil sikap soal tindakan polisi ini, kami akan diskusikan dulu dengan pengurus,” ungkap Lutfi.
Koorlap Aksi PC PMII Pamekasan, Mahmud menyampaikan tindakan represif oknum polisi tidak dibenarkan, tidak semestinya insiden pemukukan itu terjadi.
“Ini jauh dari kata wajar, seharusnya pihak aparat mengayomi,” papar Mahmud.
Kapolres Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi, Djoko Lestari enggan memberikan keterangan detail kepada awak media soal tindakan represif oknum polisi kepada kader PMII.
“No comen, gak ada, masih belum cek,” singkat Djoko Lestari.(SUDUR/RIDWAN/SOE)