SAMPANG, koranmadura.com – Meski telah mendapat bantuan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Menkopolhukam, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tampaknya masih risau soal sumber daya manusia (SDM) yang siap mengoperasikan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Agus Mulyadi menyatakan, pemakaian alat PCR diakuinya memerlukan sumber daya yang ada. Sedangkan SDM yang dimilikinya diklaim masih terbatas.
“Kita tenaganya (SDM) terbatas. Walaupun ada alatnya (PCR), tapi tenaganya harus kita support. Jadi satu PCR jadi lama. Di Surabaya saja sampai berminggu-minggu, ya karena prosesnya tidak sama dengan orang bikin adonan kopi. Kalau kopi kan kasih bubuk dan gula terus tuang air, udah jadi. Kalau penggunaan PCR itu beda, butuh amplifikasi, penguraian dan kemudian dilihat di mikroskop,” katanya menjelaskan, Kamis, 25 Juni 2020.
Tidak hanya itu, Agus Mulyadi menegaskan untuk pemakaian alat PCR diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi.
“Salah satunya adalah ruangan, sekarang kami masih merekayasa ruangan dan fasilitas lain yang ada di RSUD supaya aman dari paparan kepada tenaga yang memeriksa,” jelasnya. (Muhlis/SOE/DIK)