PAMEKASAN, koranmadura.com – Sebanyak 16.780 guru non kategori mengajukan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 ke Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Namun Disdik Pamekasan masih melakukan verifikasi ulang lantaran banyak guru non kategori yang sudah menerima JPS dari pemerintah.
Kepala Disdik Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, ada tiga aplikasi berbeda yang mendeteksi data guru non kategori, dari aplikasi itu, ditemukan banyak data guru ganda, khususnya yang mengajukan JPS Covid-19.
“Kami cocokkan dengan data di tiga aplikasi, hasinya ditemukan data ganda,” ungkap Akh Zaini, Sabtu, 13 Juni 2020.
Untuk itu, Disdik Pamekasan melakukan verifikasi dan validasi ulang penerima JPS Covid-19, untuk guru non kategori.
“Keterlambatan penyaluran JPS ini karena data diverifilasi ulang,” ungkapnya.
Dikatakan Akh Zaini, verifikasi data guru non kategori membutuhkan waktu lima menit setiap guru, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan verifikasi dan validasi.
“Kami tidak ingin segera menyalurkan JPS karena berisiko jika masih ada kesalahan data,” terangnya.(RIDWAN/SOE/VEM)