PAMEKASAN, koranmadura.com – Nelayan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengeluh karena sampai saat ini belum mendapatkan bantuan sosial penanganan dampak Covid 19 dari pemerintah.
Salah seorang nelayan asal Desa Branta Pesisir, Kecamatan Talanakan, mengatakan sejauh ini para nelayan belum menerima bantuan. Padahal yang lain sudah menerima.
“Dalam situasi seperti sekarang bukan hanya guru, PKL, tukang becak dan tukang ojek yang layak mendapatkan bantuan, tapi nelayan juga perlu dibantu,” ujar Moh. Wardan.
Menurut dia akibat pandemi Covid-19 ikan ekspor ditutup. Sehingga hal itu berpengaruh terhadap harga di pasaran. Terutama dalam tiga bulan terakhir ini. “Hampir 45 persen terjadi penurunan harga,” katanya, Senin, 8 Juni 2020.
Tidak hanya itu, lanjut dia, nelayan yang kebetulan memiliki tanggungan ke perbankan kesulitan untuk membayar cicilan. “Jadi diakui atau tidak, dampaknya memang cukup besar,” tambahnya.
Oleh karena, terkait pemberian bantuan, pihaknya minta pemerintah tidak diskriminatif. Nelayan yang terdampak pandemi Covid-19 juga harus dibantu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Intinya kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik kepada kami para nelayan,” paparnya.
Kasi Data dan Informasi Dinas Perikanan Pamekasan, Lusi mengatakan pihaknya sudah mengajukan 3.718 nelayan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar juga mendapat bantuan.
“Kalau terkait bantuan bagi nelayan terdampak Covid-19, kami sudah ajukan beberapa bulan lalu ke DKP provinsi. Tapi konfirmasi dari DKP provinsi, di sana juga masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pemprov,” tuturnya. (SUDUR/FAT/DIK)