BANGKALAN, koranmadura.com – Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang diyakini bersama sebagai pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai golongan, suku, kebudayaan maupun agama. Lahirnya pancasila tersebut bukan untuk menindas satu golongan dan atau melindungi golongan yang lainnya.
Tak bisa dibayangkan, jika bangsa Indonesia yang majemuk ini tidak memiliki pijakan bersama yang menjadi asas ideologi dalam menjalankan kehidupan bernegara. Oleh karenanya, pancasila yang dicetuskan oleh bapak proklamator kita, Bung Karno sebagai dasar pemersatu dalam kemajemukan.
“Bagaimana mempersatukan aliran, suku-suku, agama-agama dan lain sebagainya itu, jikalau tidak diberikan satu dasar yang mereka bersama-sama bisa berpijak di atasnya. Dan itu saudara-saudara, Pancasila,” kata Bung karno dalam pidatonya yang diabadikan dalam buku Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. (Hal. 98)
Dalam pidatonya itu, Bung Karno mengatakan, Indonesia bisa merdeka melawan para penjajah karena memiliki tujuan yang sama, yakni ingin keluar dari penderitaan. Namun demikian, perlawanan tersebut juga sempat mengalami kegagalan sebelum akhirnya berhasil. Kegagalan itu terjadi karena tidak ditanamkan suatu persatuan dan kesatuan melawan para penjajah yang telah menindas kaum-kaum tak berdaya.
Misalnya, kegagalan itu terjadi pada salah satu perjuangan Dipenogoro dan Sultan Agung Hanjakrakusuma dari negara Mataram yang kedua. Kepahlawanan dan kegigihan mereka tidak merasa kurang untuk melawan para penjajah. Namun, karena sedikitnya rasa kesatuan, maka akhirnya mengalami kegagalan.
“Tak kurang harmonisme, tak kurang kepahlawanan. Tetapi toh gagal karena perjuangan itu hanya dijalankan oleh sebagian daripada rakyat Indonesia,” lanjut pidatonya. (Hal. 95)
Oleh karenanya, dalam pidato yang disampaikan di Istana Negara Jakarta pada tanggal 5 Juli 1958 itu menyuarakan betapa pentingnya menanamkan nilai pancasila yang bisa menyatukan bangsa yang majemuk. Karena menurutnya, dalam pancasila tersebut sudah memasukkan berbagai aspek, baik agama, ras, persatuan dan kesatuan sampai kesejahteraan dan keadilan sosial.
“Pancasila sudah terbukti kepada kita, dapat mempersatukan bangsa Indonesia, sehingga bisa merebut kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,” dalam pidato lainnya. (Hal. 103)
Kutipan ini diambil dari beberapa pidato Bung Karno pada peringatan hari lahir pancasila pada tanggal 5 Juli 1958 di Istana Negara, Jakarta. Pidato tersebut di abadikan dalam buku yang berjudul Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. (MAHMUD/ROS/VEM)